Rabu 12 Dec 2018 03:07 WIB

Sampah Dinilai Jadi Penyebab Utama Banjir di Malang

Sampah membuat arus air terhambat sekaligus meluap ke jalan-jalan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan normalisasi saluran air setelah  direndam banjir di beberapa titik lokasi, Selasa (11/12).
Foto: Dok. Humas Pemkot Malang
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan normalisasi saluran air setelah direndam banjir di beberapa titik lokasi, Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Malang, Hadi Santoso menilai sampah menjadi penyebab utama banjir di daerahnya. Hal ini diungkapkan berdasarkan temuannya saat normalisasi saluran air di Jalan Borobudur dan Jalan Candi Mendut, Selasa (11/12).

"Faktanya itu yang terlihat dan ditemukan dan ini, sekali lagi bukan sekali dua kali kita temukan. Sampah dan sampah bikin terhambat arus air sekaligus meluap ke jalan-jalan," ujar Hadi di Kota Malang, Selasa (11/12).

Menurut dia, pihaknya memang masih terus berusaha melakukan penanganan dan penataan drainase agar tersistem dengan baik. Namun itu tak berarti banjir dapat dicegah secara maksimal. Dalam hal ini potensi banjir akan selalu terjadi selama masih ada perilaku tidak bertanggungjawab.

Di kesempatan lain, Plt. Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Malang, Handi Priantono, mengingatkan cuaca ekstrem kemungkinan masih bisa terjadi. Curah hujan disertai angin hampir terjadi secara merata di Indonesia, termasuk di kota Malang. Oleh sebab itu, warga diminta untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan serta menjaga lingkungan dengan sebaik mungkin.