REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dua kosmonot Rusia sedang bersiap menjelajahi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pada Selasa (11/12) kabarnya mereka sedang bersiap untuk melakukan pemeriksaan atas kebocoran misterius yang baru ditemukan di sana.
Kebocoran tersebut ditemukan pada 30 Agustus di pesawat luar angkasa Soyuz milik Rusia yang menempel dengan ISS. Para kru pesawat langsung menyambangi lokasi kebocoran tersebut dan menambalnya.
Kebocoran kecil itu membuat tekanan udara sedikit berubah. Tapi kantor ISS sudah mengatakan stasiun luar angkasa tersebut masih bisa beroperasi.
Kosmonot Oleg Kononenko dan Sergei Prokopyev akan melakukan enam jam pemeriksaan di permukaan Soyuz. Mereka akan menutup lubang yang bocor dengan insulasi termal dan mengambil sample kebocoran tersebut untuk diteliti para ahli.
Kononenko tiba lebih dulu pada awal bulan lalu bersama astronot NASA Anne McClain dan astronot Kanada David Saint-Jacques. Sebelum berangkat ia sempat mengatakan berjalan di luar angkasa membutuhkan usaha yang sangat berat.
"Ini sangat menantang baik dari segi fisik maupun teknik," katanya saat itu.
Pada September, Kepala Badan Luar Angkasa Rusia Dmitry Rogozin lalu mengatakan lubang itu bisa dibor saat masih di pabrik atau sudah mengorbit di luar angkasa. Ia tidak mengatakan jika ia mencurigai salah satu kru tapi pernyataannya membuat peristiwa ini menjadi liar.
Sejak saat itu Rogozin langsung menarik kata-katanya. Rogozin mengatakan ia tidak pernah menuduh astronot Amerika. Ia menyalahkan media yang menurutnya memilintir ucapannya.
Baru-baru ini ia mengatakan Badan Luar Angkasa Rusia akan melakukan penyelidikan. Beberapa kru yang akan kembali ke bumi pada 20 Desember ini akan mengambil sample kebocoran tersebut. Rogozin mengatakan pihaknya akan mendiskusikan temuan penyelidikan ini dengan NASA dan badan luar angkasa lainnya.