REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono belum bisa menyebutkan siapa sebenarnya massa yang terlibat dalam pengrusakan Polsek Ciracas. Ia juga belum membenarkan apakah ada anggota TNI yang ikut terlibat dalam penyerangan itu.
“Kami sedang lakukan penyelidikan siapa yang lakukan (pengrusakan Polsek Ciracas) ya, masih kita cek (keterlibatan anggota TNI),” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/12).
Sekelompok penyerangan ke Polsek Ciracas pada Selasa (11/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Penyerangan ini dikabarkan terkait pengeroyokan terhadap anggota TNI.
Massa yang melakukan penyerangan dikabarkan ingin melihat langsung pelaku pengeroyokan. Awalnya, mereka menanyakan lokasi penahanan pelaku pengeroyokan.
Kala itu, kepolisian menjawab para pelaku masih dalam pengejaran. Namun, massa tidak puas dengan jawaban tersebut sehingga langsung beraksi menghancurkan polsek membabi buta.
“Mereka ada yang merusak mobil, ada yang merusak kantor, dan ada tiga anggota yang sakit, dua anggota sudah rawat jalan yang satu masih di rawat di RS Polri Kramat Djati. Yang masih dirawat ini Kapolsek-nya,” kata mantan kabid humas polda Jawa Timur itu.
Sementara pengeroyokkan terjadi pada Senin (10/12) pukul 15.40 WIB antara anggota TNI AL yang berpakaian dinas dan anggota penjaga parkir di depan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur. Cekcok terjadi ketika anggota TNI AL berpakaian dinas Kapten Komarudin beserta anaknya yang selesai servis motor berencana makan di Warung Soto Kudus di samping Indomart Arundina.
Saat hendak parkir, anaknya atas nama Saka yang masih duduk di bangku kelas 3 SD mengatakan kalau knalpot motor ayahnya itu berasap. Kemudian, Kapten Komarudin memeriksa bagian mesin motornya.
Saat memeriksa motor, salah satu tukang parkir menggeser motornya tanpa sepengetahuannya sampai kepala Kapten Komaruddin terbentur motor. Kapten Komaruddin menegur tukang parkir tersebut.
Namun tukang parkir tidak terima sehingga terjadi cekcok mulut yang kemudian mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya, dan mengeroyok Kapten Komarudin. Saat Kapten Komarudin dikeroyok oleh sekitar 7-9 tukang parkir, seorang anggota TNI AD bernama Pratu Rivonanda melintas dan langsung melerai.
Sebab, anggota Dronkavser Paspampres Dronkavser tersebut melihat yang dikeroyok berpakaian dinas loreng. Alih-alih mencoba melerai, ia justru malah menjadi korban pengeroyokan dari kelompok tukang parkir tersebut.
Melihat jumlah tukang parkir melebihi jumlah mereka, Pratu Rivo mengamankan Kapten Komarudin beserta anaknya ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor. Setelah dari barak, mereka keluar lagi dengan mencari para pelaku pengeroyokan ke permukiman warga lapangan tembak.
Saat pencarian tersebut, mereka menemukan Agus yang ikut terlibat dalam pengeroyokan dan langsung diamankan ke Polsek Ciracas. Pada Selasa (11/12) pukul 02.00 WIB, sempat dilaksanakan musyawarah penyelesaian permasalahan secara damai antara tukang parkir serta keluarganya dan para korban.
Penyelesaian yang dimediasi oleh kapolsek Ciracas. Namun, diduga masih ada pihak yang merasa kurang puas, lantaran masih ada pelaku pengeroyokan yang tidak ditahan polisi.