Rabu 12 Dec 2018 18:30 WIB

Dharma Wanita Terus Berkontribusi Selesaikan Masalah Bangsa

Pengembangan wawasan untuk pengurus dan anggota DWP agar lebih ditingkatkan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Peringatatan Ulang Tahun ke 19 Dharma Wanita Persatuan 2018, di Bangsal Kepatihan.
Foto: Neni Ridarineni.
Peringatatan Ulang Tahun ke 19 Dharma Wanita Persatuan 2018, di Bangsal Kepatihan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sebagai organisasi masyarakat perempuan yang besar, Dharma Wanita Persatuan  (DWP) dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai kecamatan dan kelurahan, menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan untuk memberikan kontribusi penuh dalam menyukseskan pembangunan nasional.

Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan Sekda DIY Gatot Saptadi pada Puncak Peringatatan Ulang Tahun ke 19 Dharma Wanita Persatuan 2018, di Bangsal Kepatihan, Rabu (12/12). Acara bertema 'Optimalisasi Potensi DWP untuk Suksesnya Pembangunan Nasional'.

Menurut Sultan, kaum perempuan bisa mengaktualisasikan dirinya dalam banyak hal sesuai dengan program prioritas. Misalnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Untuk itu, program peningkatan kualitas dan pengembangan wawasan untuk pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan agar lebih ditingkatkan lagi.

Sultan juga berharap kaum perempuan pada umumnya hendaknya terus mengembangkan potensi diri dan selalu kritis dalam menyikapi isu-isu yang sedang berkembang dalam masyarakat. Kontribusi DWP dalam ikut serta menyelesaikan permasalahan bangsa telah masuk dalam program prioritas yang harus dilaksanakan hingga 2019.

Meliputi, peningkatan kualitas dan kapasitas anggota dan pengurus DWP dalam segala bidang, pembinaan pendidikan keluarga di lingkungan DWP dan masyarakat, pemberdayaan ekonomi produktif dan kreatif bagi anggota dan masyarakat, serta implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Dengan program prioritas tersebut, DWP di semua tingkat kepengurusan hendaknya bisa ikut aktif sebagai motivator  lapangan, serta memberikan advokasi kepada anggota dan masyarakat dalam penyelesaian masalah bangsa.

"Kita tidak bisa tinggal diam melihat kemerosotan moral yang terjadi saat ini, seperti kekerasan terhadap kaum perempuan dan anak, termasuk kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak di bawah umur, penyalahgunaan dan peredaran narkoba, khususnya di kalangan remaja," kata Sultan.

Kondisi tersebut menjadikan semua menyadari bahwa peningkatan kualitas dan ketahanan keluarga merupakan salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Gubernur DIY lantas mengajak kepada semua pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan di DIY pada khususnya dan di seluruh Tanah Air pada umumnya, untuk bersama-sama meningkatkan kualitasnya sebagai perempuan, sehingga dapat menjadi pelaku utama dalam ketahanan keluarga.

Pada kesempatan ini sekaligus dilakukan pemotongan tumpeng yang diserahkan GBRAy Paku Alam kepada Ketua DPW DIY BRAy Arum Yudhaningrat. Tampil juga bebrapa anggota DPW DIY menari Yogya Istimewa dengan mengenakan kain jarik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement