REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepak bola menjadi daya tarik tersendiri di Indonesia. Dukungan ribuan suporter, pemain bintang yang berhamburan, dan prestasi klub menjadi kelebihan sponsor untuk hinggap di sebuah klub.
Sebut saja Persib Bandung. Salah satu tim besar dengan basis suporter tertinggi di Indonesia. Hal itu terlihat dari banyaknya merek sponsor yang menempel pada jersey Persib, baik saat tanding maupun latihan sekalipun.
PermataBank Syariah menjadi salah satu sponsor Persib. Di tahun keduanya, PermataBank mengaku berencana untuk mengulas kerja sama sepanjang musim lalu.
"Persib sudah ada di hati masyarakat Jawa Barat. Jadi ya kami jadikan pelajaran sama-sama. Tapi dari segi kerja sama PermataBank dengan Persib selama ini baik," ujar Senior Vice President PermataBank Syariah, Rinaldi Azis, Rabu (12/12).
PermataBank memanfaatkan nama besar Persib untuk membuat gerakan #EngkeKumaha. Sebagai bentuk kesadaran masyarakat untuk menyiapkan masa depan mulai dari sekarang.
"Saya rasa ini sesuatu yang biasa bahwa tiap akhir periode kami sama-sama review baik dari PermataBank maupun dari Persib. Kami melihat peluang yang lebih baik dari keduanya," jelas Rinaldi.
Persib memang menjadi destinasi klub sepak bola PermataBank Syariah untuk mensponsorinya. Rinaldi mengaku belum tertarik untuk melirik klub lainnya.
Sementara itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahyono mengakui sponsor dapat memanfaatkan Persib sebagai daya jual. Seperti PermataBank Syariah yang menggunakan Persib untuk masuk ke pasar Jawa Barat. "Mereka Persib karena mereka mau penetrasi di pasar Jawa Barat," kata Teddy.
Teddy menyatakan, masa kosongnya kompetisi menjadi waktu sebuah klub untuk mencari sponsor. Ia mengakui, sebuah klub memang membutuhkan dukungan sponsor sebagai penggerak jalannya klub. "Kami masih ada waktu sampai bulan April (cari sponsor). Kami lagi mencari juga," ujar dia.
Teddy membeberkan bahwa tidak mudah untuk mengatur sebuah klub. Apalagi Persib memiliki enam tim dari mulai junior, semiprofesional, dan senior. "Mengelola sepak bola itu tidak mudah, apalagi sekarang ada kewajiban untuk melakukan pembinaan di usia U-14 dan U-16. Kami juga punya Maung Anom," jelasnya.