Rabu 12 Dec 2018 19:52 WIB

Terpukau Surabaya, Petaling Jaya Malaysia Berguru ke Pemkot

Pengolahan sampah di Surabaya dimulai dari rumah tangga.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nashih Nashrullah
Taman Bungkul Surabaya
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Taman Bungkul Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pengelolaan lingkungan menarik Bandaraya Petaling Jaya Malaysia, yang datang langsung untuk melakukan studi banding terhadap capaian kota terbesar kedua di Indonesia ini. 

Ketua Penolong Pengarah Penghijaun Majlis Bandaraya Petaling Jaya Malaysia Marlena Binti Syafirudin menyampaikan, kunjungannya bersama rombongan ke Surabaya ini, dalam rangka untuk mempelajari berbagai inovasi pengelolaan lingkungan yang telah berjalan di Kota Surabaya.

“Kedatangan kami ke sini (Surabaya) bersama rombongan untuk mempelajari terkait teknik-teknik pengelolaan lingkungan yang telah berhasil diterapkan Surabaya,” kata Marlena di Balai Kota Surabaya, Rabu (12/12).

Marlena menilai, Kota Surabaya sukses dalam pengelolaan lingkungan. Berbagai inovasi pengelolaan lingkungan yang diterapkan Pemkot Surabaya, membuat pihaknya tertarik mengadopsi ke kotanya. Bahkan, taman yang ada di Surabaya ini dinilai menarik, karena dirawat dengan menggunakan pupuk kompos hasil olahan sendiri.

“Kami telah mengunjungi Taman Bungkul dan Taman Harmoni, sangat kagum dengan taman di sini. Sebab, kalau taman di Malaysia, tidak menggunakan pupuk kompos sendiri, semua dibeli,” ujarnya.

Dia berharap dalam kunjungannya kali ini, pihaknya dapat mempelajari lebih dalam mengenai inovasi-inovasi di bidang pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan di Kota Surabaya. Sehingga, nantinya dapat diadopsi dan diterapkan di Bandaraya Petaling Jaya.

“Kami harap dapat belajar teknik pengelolaan lingkungan, supaya nanti bisa kita terapkan di Bandaraya Petaling Jaya,” katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya M Taswin menjelaskan paparan terkait pengelolaan lingkungan di Surabaya.

Dalam paparannya itu, dia menjelaskan inovasi-inovasi yang telah diterapkan pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan bidang lingkungan.

“Pengolahan sampah di Surabaya dimulai dari rumah tangga. Jadi kami juga melibatkan warga untuk mengatasi masalah limbah rumah tangga ini. Kami menyediakan fasilitas pengelolaan sampah dengan kompos,” kata Taswin.

Taswin mengatakan, untuk mendorong masyarakat agar ikut peduli terhadap lingkungan, Pemkot Surabaya dalam tiap tahun juga mengadakan lomba kebersihan lingkungan. Dengan begitu, dalam tiap tahun volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Surabaya semakin menurun.

“Di Surabaya juga ada lomba bidang lingkungan. Mulai dari tingkat RT, RW dan Kelurahan. Tujuan kami untuk mendorong warga peduli terhadap kebersihan lingkungan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Pemkot Surabaya juga menyediakan fasilitas berupa taman aktif dan pasif yang tersebar di Kota Surabaya. Harapannya, dengan banyaknya ruang terbuka hijau ini, dapat mengurangi tingkat polusi udara.

Selain itu, di taman-taman itu biasanya juga dimanfaatkan oleh warga untuk berlibur dan bersantai bersama keluarga.

"Taman-taman di Surabaya ini, kami rawat dengan menggunakan pupuk kompos hasil produksi sendiri. Sehingga dengan begitu, kita dapat meminimalisasi anggaran biaya untuk perawatannya," katanya. 

Sebelumnya, Surabaya mendapat predikat Kota Terpopuler daring versi ajang The Guangzhou Internatioinal Awards 2018. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement