REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketua Umum PSIM Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru mengatakan, ricuh yang dilakukan oleh suporter PSIM saat pertandingan babak 64 besar Piala Indonesia antara PSIM Yogyakarta melawan PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Selasa (11/12) kemarin, merugikan timnya sendiri. Akibat kericuhan itu, pertandingan pun dihentikan pada menit 80.
Hal ini berarti masih ada waktu tersisa 10 menit untuk melanjutkan pertandingan. Namun, karena suporter masuk ke lapangan saat pertandingan dan menyebabkan kericuhan, pertandingan terpaksa dihentikan. "Iya (dirugikan)," kata Agung kepada Republika.co.id, Rabu (12/12).
Agung mengatakan, PSIM juga mendapatkan sanksi dari PT Liga sebagai panitia pertandingan. Selain itu, pihaknya juga akan mendapat sanksi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "PSIM juga akan mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (PSSI). Mungkin disidang pekan depan, jadi timnya yang dirugikan," jelas dia.
Kericuhan terjadi setelah gol kedua dari PS Tira. Suporter memasuki lapangan saat pertandingan masih berlangsung dan menyebabkan kericuhan.
Dari kericuhan ini, delapan korban menderita luka. Pertandingan ini pun berakhir dengan skor 2-0. PS Tira unggul atas PSIM Yogyakarta.
Gol pertama tercipta pada menit ke-52 oleh Herwin Tri Saputra. Sementara gol kedua tercipta pada menit ke-72 oleh Panda Ahmad Lestaluhu.