REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan, sinergisitas TNI dan Polri tetap terjaga usai insiden perusakan Mapolsek Ciracas. Isu yang beredar terkait insiden penggerudukan sekelompok massa tersebut menurutnya tidak akan mengganggu kinerja TNI Polri.
"Yang beredar di media sosial belum pasti benar. Ini yang terpenting, sinergitas antara Polri dan TNI tidak akan goyah. Polri dan TNI tetap solid untuk menjaga NKRI," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/12).
Iqbal meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait insiden tersebut. Menurut dia, isu yang beredar di media sosial pun belum tentu benar. Karena itu, Sehingga ia meminta masyarakat tak menyebarluaskan isu yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
Iqbal pun tak mau membenarkan bahwa pelaku penggerudukan itu dilakukan oleh TNI. Saat ini, lanjut Iqbal, penyidik Polda Metro dan Polres Jakarta Timur masih menyelidiki siapa sebenarnya yang melakukan pembakaran. Ia meminta, masyarakat diminta tidak sembarang menuduh pihak-pihak tertentu.
"Kita tidak boleh langsung menuding itu perbuatan si A atau itu perbuatan si B sampai proses penyelidikan selesai," ujar dia.
Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, digeruduk sekelompok massa pada Selasa (11/12) malam hingga Rabu (12/12) dini hari. Massa yang diduga terdiri dari anggota TNI itu membakar Mapolsek dsn menyebabkan dua anggota polisi luka luka.
Kejadian penggerudukan berujung pembakaram Mapolsek ini disinyalir sebagai buntut dari pemukulan anggota TNI oleh warga pada Senin (10/12) lalu. Massa menuntut agar kasus tersebut diselesaikan.