Kamis 13 Dec 2018 14:00 WIB

Tahun Baru, Pasokan Listrik Sistem Jawa-Bali Dipastikan Aman

PLN juga menyiagakan 25 persen pegawainya untuk siaga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mendengarkan penjelasan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN (Persero), Amin Rosidin, saat meninjau PT PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Semarang- Area Pengatur Beban (APB) Jawa Tengah dan DIY, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (13/12).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mendengarkan penjelasan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN (Persero), Amin Rosidin, saat meninjau PT PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Semarang- Area Pengatur Beban (APB) Jawa Tengah dan DIY, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menjamin pasokan listrik sistem Jawa-Bali untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019 masih cukup aman. Menurutnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) telah menyiapkan cadangan hingga 30 persen dari total beban daya yang mencapai 27.700 megawatt.

“Saya pastikan aman lah untuk Nataru nanti,” ungkapnya, saat meninjau PT PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Semarang- Area Pengatur Beban (APB) Jawa Tengah dan DIY, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (13/12).

Menurut Jonan, kunjungannya ini untuk melihat kesiapan pasokan listrik yang akan digunakan untuk Nataru 2019. Sebab Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah destinasi wisata liburan akhir tahun.

“Sehingga perlu dipastikan pasokan listrik untuk kebutuhan Nataru maupun liburan akhir tahun nanti cukup nggak,” ungkapnya, kepada wartawan.

Jonan juga mengaku, berdasarkan penjelasan dari PLN banyak industri besar yang mengurangi kegiatan pada akhir tahun nanti. Maka daya listrik bisa dialihkan untuk tambahan pasokan dalam menghadapi liburan Nataru 2019.

Disinggung berapa cadangan daya yang disiapkan oleh PT PLN (persero), Menteri ESDM menyampaikan hingga 30 persen dari beban sistem interkoneksi Jawa- Bali. Menurutnya, sudah disepakati standar untuk cadangan itu besarnya 30 persen.

Sehingga kalau ada perbaikan pembangkit atau ada kebutuhan-kebutuhan yang insidental seperti Nataru atau operasi Lebaran mestinya tidak ada masalah. Sebab pembangkit kapasitasnya bertambah terus, jaringannya juga ditambah gardu induk juga.

“Guna mendukung keandalan ini, PLN juga menyiagakan 25 persen pegawainya untuk siaga,” tambah Jonan.

photo
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mendengarkan penjelasan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN (Persero), Amin Rosidin, saat meninjau PT PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Semarang- Area Pengatur Beban (APB) Jawa Tengah dan DIY, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (13/12).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PLN (Persero), Amir Rosidin, menambahkan untuk petugas disiagakan di gardu-gardu induk PLN serta di lokasi-lokasi yang menjadi pusat aktivitas dan kegiatan masyarakat. Ia juga menjelaskan, guna menghadapi Nataru 2019 PLN sudah melakukan pemeliharaan seluruh infrastruktur, seperti jaringan transmisi, gardu induk dan distribusi.

“Sehingga pada saat tahun baru (H-5 hingga H+5 Nataru) dipastikan tidak ada pekerjaan pemeliharaan,” tegasnya. Menurutnya, 20 Desember 2018 merupakan hari terakhir untuk pemeliharaan dan nanti pemeliharaan dilakukan lagi pada tanggal 5 januari 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement