REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) telah membangun dua rumah sakit di Gaza dan Palestina. Ke depan, MER-C berencana membangun rumah sakit di Afrika Tengah dan Yaman.
"Ada tawaran dari Afrika Tengah, dan Yaman. Kita lihat mana yang lebih prioritas," Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad di Kantor Wakil Presiden, Kamis (13/12).
Project Manager Rumah Sakit Persahabatan Indonesia-Myanmar Idrus Muhammad Alatas mengatakan, MER-C fokus membangun rumah sakit di wilayah konflik. Adapun setelah MER-C membangun rumah sakit di Gaza, mulai banyak tawaran dari negara-negara konflik.
"Kita akan tingkatkan dua kali lipat kapasitasnya, karena ini kebutuhan mereka sekarang akan rumah sakit meningkat, kami sudah menyiapkan dananya, tinggal izin," kata Idrus.
Idrus mengatakan, Yaman dan Afrika Tengah merupakan negara konflik yang membutuhkan rumah sakit. Namun, MER-C ingin meninjau kembali prioritasnya.
"Indonesia itu netral, tidak ada afiliasi budaya, setelah rumah sakit di Gaza lalu di barat, nanti kita diskusi," ujar Idrus.