Kamis 13 Dec 2018 16:52 WIB

Bos CIA Ungkap Kasus Khashoggi ke DPR AS

AS dinilai perlu kembali meninjau hubungannya dengan Saudi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Instagram/@jkhashoggi
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Badan Intelijen AS (CIA) Gina Haspel telah memberi penjelasan kepada House of Representative atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS  tentang temuan agensinya dalam penyelidikan kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi pada Rabu (12/12). Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup.

Seusai pertemuan, Eliot Engel, seorang anggota dari Partai Republik yang ditetapkan mengisi ketua Komite Hubungan Luar Negeri di House of Representative tahun depan mengatakan, AS perlu menilai kembali hubungannya dengan Saudi.

"Kami perlu memiliki penilaian tentang hubungan kami dengan Arab Saudi," katanya, dikutip laman Anadolu Agency.

Ia tidak memungkiri hubungan bilateral antara AS dan Saudi sangat penting. "Ini adalah hubungan yang penting, saya tidak ingin menurunkannya. Tapi saya rasa kita tidak bisa melihat ke arah lain ketika sesuatu terjadi dan berbicara bisnis seperti biasa," ujar Engel.

Engel  sempat ditanya apakah Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) adalah otak dari pembunuhan Khashoggi. Namun ia tak menjawab dengan tegas. "Itu tidak terlihat terlalu bagus sekarang, tapi kita akan lihat," kata Engel merespons pertanyaan tersebut.

Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Di hari yang sama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengungkapkan belum menemukan kaitan langsung antara Pangeran MBS dengan pembunuhan Khashoggi. "Bukti langsung belum tersedia," katanya saat diwawancara Fox News.  "(Bukti) ini mungkin muncul besok, mungkin muncul semalam, dan saya belum melihatnya," ujar Pompeo.

Pada Selasa lalu, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Corker berencana mengajukan resolusi bersama untuk mengutuk Pangeran MBS) atas dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunhan jurnalis Jamal Khashoggi. Resolusi itu akan diperkenalkan pekan ini.

Corker mengungkapkan, dia berharap untuk meloloskan resolusi tersebut di Senat dengan catatan mendapat dukungan kuat, termasuk dari Pemimpin Mayoritas Mitch McConell. “Semoga kami akan memiliki suara yang sangat-sangat kuat pada resolusi mengutuk putra mahkota (Saudi),” ujarnya.

Bila disetujui House of Representative, resolusi akan dibawa ke Gedung Putih untuk ditandatangani atau diveto oleh Presiden AS Donald Trump. Kendati demikian, hingga kini isi resolusi tersebut belum diketahui. Tak ada keterangan pula apakah resolusi tersebut akan meminta hukuman khusus terhadap Pangeran MBS atau Kerajaan Saudi.

Pangeran MBS memang kerap disebut sebagai dalang pembunuhan Khashoggi. Dugaan itu mencuat karena salah satu tersangka yang terlibat dalam pembunuhan itu adalah Saud al-Qahtani. Dia diketahui merupakan “tangan kanan” Pangeran MBS.

Khashoggi merupakan kolumnis di the Washington Post. Selama berkarier sebagai jurnalis, dia kerap melayangkan kritik terhadap Pemerintah Saudi, termasuk Pangeran MBS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement