Kamis 13 Dec 2018 18:15 WIB

Jokowi Pesan NTB Fokus Kembangkan Pariwisata

Pemprov NTB mendorong perbaikan fasilitas infrastruktur yang rusak akibat gempa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan sektor pariwisata NTB masih bergerak pada jalur yang tepat, meski sempat melesu akibat bencana gempa pada beberapa bulan lalu. Kata Zul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar NTB mempercepat proses pemulihan agar pertumbuhan ekonomi di NTB kembali bangkit seperti sebelum gempa. 

"Meningkatkan daya saing dan pembangungan SDM, itu pesan Pak Jokowi dan untuk NTB diinginkan fokus membangun pariwisata," ujar Zul di Gedung DPRD NTB, Jalan Udayana, Mataram, NTB, Kamis (13/12).

Zul menyampaikan, NTB memiliki potensi besar dari sektor pariwisata. Ia menilai, alam NTB dikenal sangat eksotis dan indah yang mengundang decak kagum wisatawan. Hal ini, kata dia, menjadi salah satu keunggulan NTB dalam menarik minat wisatawan. Zul menambahkan, Pemprov NTB terus mendorong perbaikan beberapa fasilitas infrastruktur perhotelan yang rusak akibat gempa.

"Ya kita ingin fasilitas yang rusak, retak-retak diperbaiki, mudah-mudahan musim panas tahun depan sudah kembali normal," lanjut Zul.

Selain itu, Zul juga akan memperbanyak penerbangan langsung internasional ke Lombok. Menurutnya, aksesibilitas penerbangan langsung internasional menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatan jumlah wisatawan ke NTB.

"Kita akan perbanyak penerbangan langsung, mudah-mudahan mulai Maret ada AirAsia dari Australia, frekuensi dari Kuala Lumpur ke sini diperbanyak, mudah-mudahan kita bisa perbanyak juga dari Singapura," kata Zul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement