REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang memiliki inovasi dalam mendorong warganya menjadi peserta jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. Desa Lerep menjadi Juara nasional Desa Sadar Jaminan Sosial 2018.
Kepala BPJS Ketenaga Kerjaan Cabang Ungaran, Budi Santoso mengatakan Desa Lerep memiliki inovasi dan kreativitas dalam mendorong warganya untuk sadar jaminan sosial ketenagakerjaan. Ia mencontohkan, desa ini punya bank sampah. Warga desa yang kurang mampu bisa membayar iuran jaminan sosialnya, cukup dengan membawa dan mengumpulkan sampah-sampah tersebut di bank sampah desa.
Inovasi lain yang dilakukan adalah bekerjasama dengan Toko Gotong Royong (Togoro) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Warga yang berbelanja lebih dari Rp 1 juta dan kelipatannya bisa membayar gratis iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Di luar ini masih ada beberapa inovasi dalam mendorong warganya dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, dalam waktu empat bulan, 1.500 warga Desa ini telah terdaftar dalam kepesertaaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Itulah contoh- contoh kreatif yang bisa ditiru oleh desa lain dan kalau semua desa bisa menerapkan kreativitas seperti ini masyarakatnya akan lebih sejahtera. Karena walaupun hanya petani, warga bisa punya ‘pensiun’ di hari tuanya,” jelas Budi Santoso.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Lerep, Sumaryadi mengungkapkan, untuk mempertahankan ini desanya masih harus berbenah. Karena dengan prestasi Juara Nasional Desa Sadar Jaminan Sosial bakal menjadikan desanya menjadi barometer, rujukan bahkan tujuan studi banding.
Bupati Semarang juga meminta agar apa yang sudah dicapai ini bisa ditularkan ke desa lain. Khususnya terkait dengan inovasi terkait bagaimana warga yang tidak mampu tetap bisa membayar iuran jaminan social tersebut.
Ke depan, BUMDes Lerep juga akan memanfaatkan potensi desa wisata guna menjangkau kepesertaan warga lebih banyak. “Nanti sebagian keuntungan BUMDes bisa dihare untuk membayar jaminan sosial warga kurang mampu yang lain,” tandasnya.