Jumat 14 Dec 2018 00:05 WIB

Gunung Kidul Gencar Promosi Wisata Jelang Libur Akhir Tahun

Wisatawan libur akhir tahun ditarget 344 ribu.

Red: Nur Aini
Sejumlah wisatawan bermain air di Pantai Nglambor di Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Sabtu (19/11).
Foto: ANTARA
Sejumlah wisatawan bermain air di Pantai Nglambor di Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Sabtu (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan 344 ribu wisatawan berkunjung ke destinasi wisata selama libur Natal dan Tahun Baru 2019. Untuk itu, pemerintah setempat menggencarkan promosi.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan untuk libur Natal dan akhir tahun yang dihitung pada 22 Desember sampai 1 Januari 2019.

"Kami optimistis target kunjungan wisata libur Natal dan tahun baru akan terlampaui," katanya di Gunung Kidul, Kamis (14/12).

Dia mengatakan untuk akhir tahun, pihaknya tidak menyiapkan atraksi wisata. Hal ini karena tidak adanya anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018 oleh Gubernur DIY. "Tidak ada agenda di akhir tahun," katanya.

Hary mengatakan sampai saat ini total ada sekitar 2,7 juta wisatawan yang berkunjung ke Gunun Kidul selama 2018. Jauh di bawah target yang ditetapkan yakni Rp3,5 juta orang selama 2018. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata sampai dengan saat ini masih belum mencapai target. "Dari target Rp28,2 miliar per 7 Desember 2018 baru mencapai Rp 22,1 miliar," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Asti Wijayanti mengatakan pihaknya memaksimalkan promosi melalui media sosial (medsos) dan bekerja sama dengan pihak lain. "Promosi kita melalui media sosial, untuk memperkenalkan destinasi wisata. Selain itu memaksimalkan kemampuan yang ada," katanya.

Ia berharap cuaca mendukung saat akhir tahun sehingga target kunjungan wisatawan bisa tercapai. "Kami berharap wisatawan bisa datang ke destinasi wisata saat liburan akhir tahun," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement