REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Indonesian Basketball League (IBL) Hasan Gozali menilai peta kekuatan tim peserta IBL Pertamax musim 2018-2019 sulit ditebak. Ada kecenderungan semakin menggigitnya performa klub-klub yang sebelumnya kurang diunggulkan. Seluruh tim sudah pernah merasakan kemenangan atau kekalahan.
"Sampai seri kedua, tidak ada tim yang tidak pernah kalah, juga tidak ada tim yang tak pernah menang. Kondisi ini membuat liga semakin seru," ujar Hasan ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis (13/12).
Dengan situasi tersebut, Hasan yakin bakal banyak kejutan yang terjadi pada seri ketiga IBL yang berlangsung 14-16 Desember 2018 di Bali dan seri-seri selanjutnya.
Seperti yang disampaikan Hasan, sampai seri kedua IBL Pertamax 2018-2019, memang tidak ada tim yang catatan menang atau kalahnya nol.
Seluruh tim sudah saling mengalahkan. Bahkan dua klub yang tak pernah menang pada dua seri perdana IBL 2017-2018, NSH Jakarta dan Bogor Siliwangi, sudah menorehkan kemenangan awal musim ini.
NSH bahkan berhasil mendobrak dengan hanya sekali kalah dari lima pertandingan sepanjang dua seri IBL 2018-2019.
Menurut Hasan, hal tersebut terjadi karena klub-klub IBL semakin jeli memilih para pemain asing dari draft.
Selain itu, pemilihan pemain impor via draft musim 2018-2019 juga menguntungkan klub-klub peringkat bawah musim lalu karena di draft, klub terbawah dipersilakan memilih pertama.
"Draft memang menguntungkan tim-tim kecil. Kami dari liga memang hanya memfasilitasi. Namun saat ini klub terbukti lebih teliti mencari pemain impor," tutur Hasan.