REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Longsor yang terjadi di Sitinjau Lauik, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (13/12), sekitar pukul 22.30 WIB memutuskan akses jalan dari Padang menuju Kabupaten Solok.
"Pada 23.30 WIB, kami menerima informasi bahwa ada longsor, kemudian langsung menuju ke lokasi," kata pimpinan Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Rifqi Ikhsan Pratama saat diwawancara di lokasi kejadian di Padang, Kamis (13/12) malam.
Material longsor yang menutupi badan jalan dengan lebar 30 meter dan tinggi material longsoran antara dua hingga tiga meter. Selain reruntuhan tebing, pada material longsor juga terdapat batang pohon yang ikut tumbang dan terbawa longsor.
Meskipun demikian, hingga Jumat, sekitar pukul 01.30 WIB, material longsor belum bisa disingkirkan dari badan jalan tersebut di kawasan tersebut. Kemacetan arus lalu lintas melewati jalan di lereng bukit tersebut yang cukup panjang menyulitkan pengiriman alat berat menuju titik longsor.
"Alat berat milik pemerintah provinsi serta PT Semen Padang sudah jalan, tapi kendalanya jalan macet," ujar dia. Kemacetan panjang terjadi di jalur kendaraan yang hendak menuju Solok ataupun ke Padang.
Salah seorang pengendara sepeda motor, Apri Soni, mengaku sudah terjebak kemacetan lalu lintas di lokasi itu sejak sekitar pukul 23.45 WIB. Ia rencananya dari Padang hendak menuju Kabupaten Solok Selatan.
"Saya habis menjemput adik dari Padang, tapi sampai di lokasi sudah ada longsor, terpaksa harus menunggu sampai jalan bisa dilewati kembali," kata dia