Jumat 14 Dec 2018 08:58 WIB

Chekatt, Buronan Penembakan Pasar Natal Ditembak Mati

Chekatt memiliki sejarah panjang terlibat aksi kriminal.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Kendaraan melintas di pusat Kota Strasbourg menyusul insiden penembakan pada Selasa (11/12). Pemerintah Prancis menahan lima orang terkait peristiwa tersebut.
Foto: AP
Kendaraan melintas di pusat Kota Strasbourg menyusul insiden penembakan pada Selasa (11/12). Pemerintah Prancis menahan lima orang terkait peristiwa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,  STRASBOURG -- Polisi Prancis menembak mati Cherif Chekatt, pria bersenjata yang dicurigai melakukan serangan terhadap orang-orang di pasar Natal Strasbourg. Pria itu melakukan penembakan dan penikaman hingga menewaskan tiga orang dan melukai belasan lainnya.

Chekatt ditembak mati 48 jam setelah dia menghilang, dalam perburuan besar-besaran. Ia dibunuh setelah petugas polisi melihatnya di daerah Neudorf di tenggara Strasbourg, dekat dengan tempat terakhir kali Chekatt terlihat keluar dari taksi pada Selasa (11/12) malam.

Polisi mengatakan, tidak ada petugas yang terluka. Menurut mereka, senjata yang digunakan Chekatt adalah senjata lama, revolver 8mm. Petugas yang menembaknya juga bukan personel khusus, melainkan polisi patroli biasa.

Baca juga, Polisi Sebar Foto Buronan Penembak Pasar Natal.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Christophe Castaner, mengatakan tiga petugas polisi telah menemukan tersangka yang ia sebut sebagai teroris. Tersangka ditemukan sekitar pukul 21.00 waktu setempat pada Kamis (13/12). "Ketika seseorang berbalik dan menembak ke arah polisi, mereka segera membalas tembakan dan menetralisir si penyerang," kata Castaner, dikutip the Guardian.

Dalam pernyataan singkatnya, Castaner turut menyampaikan belasungkawa bagi para korban dan keluarga mereka. Ia juga berduka untuk Strasbourg yang telah dirusak oleh insiden itu.

Castaner kemudian memuji petugas keamanan yang terlibat dalam pemburuan tersangka. "Saya bangga. Bangga dengan Anda,” ungkapnya.

Ia mengatakan kepada wartawan, tersangka telah berhasil dinetralkan sesuai dengan aturan. "Tujuan kami adalah untuk menangkapnya tetapi setelah mereka [polisi] ditembak satu dua kali, mereka terpaksa balas menembak," papar Castaner.

Setelah kematian Chekatt diumumkan, Wali Kota Strasbourg, Roland Ries, mengaku merasa lega. "Saya pikir kabar itu akan membantu warga untuk kembali ke kehidupan yang seperti biasa. Dengan kematian teroris ini ... warga, seperti saya, sangat merasa lega," ujar Ries.

Chekatt (29 tahun) yang lahir di Strasbourg, berada di dalam daftar orang-orang yang dianggap sebagai ancaman keamanan potensial. Dia dikenal sebagai seorang pelaku kriminal dan telah divonis sebanyak 27 kali, sebagian besar karena pencurian dan kekerasan di Prancis, Jerman, dan Swiss.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement