REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman merilis angka kejahatan berlatar kebencian terhadap Muslim yang terjadi antara Januari dan September tahun ini. Dari angka yang dirilis pada Kamis (13/12), tercatat ada sebanyak 578 kasus Islamofobia di Jerman selama 2018.
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, setidaknya ada 40 Muslim yang terluka dalam serangan yang sebagian besar dilakukan oleh ekstrimis kanan-jauh. Dilansir di Anadolu Agency, Jumat (14/12), kejahatan anti-Muslim yang dicatat oleh kepolisian Jerman tersebut mencakup kasus penghinaan, mengancam melalui surat, serangan fisik dan serangan terhadap masjid.
Partai Kiri oposisi, yang mengajukan pertanyaan parlemen, telah memperingatkan terhadap meningkatnya kampanye kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam di negara itu. Sekitar 27 Muslim terluka dalam serangan antara Januari dan September tahun lalu.
Kasus Islamofobia dan kebencian terhadap para migran di Jerman telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan kebencian itu dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis. Yang mana, mereka telah mengeksploitasi ketakutan atas krisis pengungsi dan terorisme.