REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dan Kabupaten Solok via Sitinjau Lauik mulai bisa dilewati kendaraan pada Jumat (14/12) siang. Jalur ini sempat terputus sejak dini hari tadi akibat longsor yang menimbun kawasan Panorama 2. Setelah berjam-jam dilakukan pembersihan material longsor, akhirnya sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi kendaraan dari dua arah bisa bergerak, meski dengan laju perlahan.
"Ini mulai lancar, cuma ya masih pelan-pelan. Soalnya sebelumnya kan ratusan bahkan ribuan kendaraan yang terjebak ya. Sekarang syukurnya bisa dibuka dua arah. Beberapa titik macet juga karena ada kendaraan mogok," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPDB) Sumbar, Rumainur, Jumat (14/12).
Kejadian tanah longsor pada Kamis (13/12) tengah malam juga membuat sejumlah kendaraan terseret material longsor. Akibatnya, satu orang dilaporkan meninggal dunia, satu orang koma, dan tiga orang lainnya masih dirawat di Semen Padang Hospital. Rumainur menambahkan, pihaknya dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Semen Padang sudah memastikan tidak ada lagi kendaraan lain yang ikut tertimbun.
Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Sumatra Barat sejak awal pekan ini memang menimbulkan sejumlah bencana hidrometeorologi, khususnya longsor dan banjir. Senin (10/12) lalu, jalur utama Padang-Bukittinggi juga putus total setelah jembatan Batang Kalu ambruk diterjang arus sungai yang deras. Ancaman bencana yang disebabkan cuaca buruk, ujar Rumainur, diprediksi berlangsung hingga Januari 2019.
"Kami sendiri tidak mungkin menghentikan kegiatan ekonomi masyarakat. Makanya kami imbau, saat hujan sebaiknya menunda perjalanan yang melintasi titik-titik yang rawan longsor," kata Rumainur.
BPBD Sumbar dibantu TRC Semen Padang dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III juga menyiagakan tiga unit alat berat yang sewaktu-waktu siap menanggulangi longsor. Alat berat berupa loader ini ditempatkan di titik-titik rawan longsor, terutama jalur utama Padang-Solok yang dalam tiga hari ini sudah diterjang dua kali tanah longsor.