Jumat 14 Dec 2018 16:42 WIB

Australia Diperkirakan Segera Pindah Kedubes ke Yerusalem

Australia memperingatkan warganya yang akan pergi ke negara mayoritas Muslim.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, di kota Betlehem, Tepi Barat, Senin, 14 Mei 2018.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, di kota Betlehem, Tepi Barat, Senin, 14 Mei 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia pada Jumat (14/12) memperingati warganya yang ingin melakukan perjalanan ke negara berpenduduk mayoritas Muslim. Imbauan ini disampaikan menjelang langkah Australia untuk memindahkan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Dilansir Aljazirah, Jumat (14/12), Perdana Menteri Australia Scott Morrison diperkirakan akan mengumumkan dengan segera langkah pemerintahannya yang akan mengikuti keputusan Presiden AS Donald Trump. Australia akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan  warganya yang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Bali dan wilayah tropis lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Dalam peringatan itu disampaikan, demonstrasi telah dilaksanakan dalam beberapa pekan terakhir di sekitar Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya.

"Protes dapat dilanjutkan di Kedutaan Besar di Jakarta atau di salah satu Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, Bali dan Makassar," kata Kementerian Luar Negeri Australia.