Jumat 14 Dec 2018 19:51 WIB

Ribuan Warga Padati Alun-Alun Syukuri OTT Bupati Cianjur

Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar pada Rabu (13/12) ditangkap oleh penyidik KPK.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/12).
Foto: Republika/Prayogi
Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kawasan Alun-Alun Kabupaten Cianjur dipadati ribuan warga pada Jumat (14/12) siang. Warga berdatangan ke alun-alun untuk meluapkan kegembiraan setelah Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu.

Massa warga yang datang dari berbagai kecamatan di Cianjur ini bergerak ke alun-alun setelah shalat Jumat. Awalnya kedatangan mereka dilarang petugas Satpol PP Cianjur. Namun warga memaksa hingga akhirnya bisa masuk ke kawasan alun-alun yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

"Saya sebenarnya hanya ikut-ikutan saja karena ramai," ujar salah seorang warga Cianjur Ahmad Adnan (30 tahun). Terlebih ia mendengar adanya kegiatan ngaliwet di alun-alun sebagai selamatan OTT KPK terhadap bupati Cianjur.

Baca juga: Emil Ingatkan Warga Cianjur tak Berekspresi Berlebihan

Sebagai warga Cianjur, kata Adnan, ia merasa bersyukur KPK mengungkap kasus korupsi di wilayahnya. Sebab, jika korupsi dibiarkan akan menyengsarakan masyarakat. Sehingga, ia berharap ke depan praktek korupsi di Cianjur bisa dicegah dan tidak terjadi lagi.

Warga lainnya, Siti Komariah (35) warga Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur mengatakan, ia datang ke alun-alun karena mendengar adanya kegiatan syukuran atas kasus ditangkapnya bupati oleh KPK. "Saya juga penasaran ingin melihat alun-alun yang baru dibangun," cetus dia.

Siti tidak hanya datang sendiri melainkan membawa keluarganya ikut ke alun-alun. Ia berharap kasus korupsi yang menimpa bupati bisa ditangani dengan baik dan Cianjur bisa berkembang tanpa korupsi.

Anggota Forum Gerakan Masyarakat Peduli Korupsi Asep Toha mengatakan, aksi warga Cianjur dalam menyikapi OTT KPK terhadap bupati sangat wajar. "Ini adalah ekspresi atas ketidakpuasan mereka terhadap kinerja bupati selama ini," imbuh dia.

Menurut Asep, ditangkapnya bupati oleh KPK harus dijadikan pelajaran bagi pemerintah agar tidak main-main dalam menjalankan pemerintah. Harapannya ke depan, pemerintah melakukan pemerintahan yang bebas dari korupsi.

Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, memang ada beberapa elemen yang euforia dengan OTT KPK terhadap bupati. "Namun hingga kini kondsi kondusif,’’ cetus dia. Selain itu, menurutnya, pelayanan publik sudah berjalan seperti biasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement