REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa anggota internalnya terkait kasus pengrusakkan Polsek Ciracas. Tidak disebutkan berapa jumlah pasti anggotanya yang telah diperiksa, namun ia memastikan ada cukup banyak yang telah diperiksa.
“Cukup banyak (yang sudah diperiksa), termasuk saksi-saksi di sana kita mintai keterangan juga, benar nggak itu tentara atau bukan apakah ada massa lain di situ yang ikut meramaikan, kita nggak tahu. Belum bisa kita pastikan itu anggota TNI,” kata Kristomei di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/12).
Menurut Kristomei, tidak ada pengerahan massa pada kejadian penyerangan Polsek Ciracas. Namun ia masih mencari tahu, siapa sebenarnya orang yang terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
“Saat ini kita sedang mencari tahu siapa sih orang yang ada di gambar tadi, benar nggak itu anggota TNI. Kalau benar, siapa dia, kenapa saat itu sedang ada di luar,” jelas Kristomei.
Sekelompok massa menyerang Polsek Ciracas pada Selasa (11/12) sekitar pukul 22.00 WIB, disebut-sebut ingin melihat secara langsung para pelaku yang telah mengeroyok satu anggota TNI dan satu anggota Paspampres di wilayah Cibubur, Jakarta Timur. Mereka merasa tidak puas lantaran kepolisian dianggap tidak serius menangani kasus pengeroyokkan itu.
Mereka awalnya hanya menanyakan dimana pelaku pengeroyokan itu ditahan, dan sudah dijawab oleh kepolisian bahwa pelaku sedang dalam pengejaran. Tak puas dengan jawaban polisi, mereka langsung beraksi menghancurkan polsek membabi buta.
“Mereka ada yang merusak mobil, ada yang merusak kantor, dan ada tiga anggota yang sakit, dua anggota sudah rawat jalan yang satu masih di rawat di RS Polri Kramat Djati. Yang masih dirawat ini Kapolsek-nya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/12).