REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, menyebutkan, pasukan TNI sudah menyiapkan diri untuk memberikan bantuan dalam proses pembangunan di wilayah Nduga, Papua. Ia menjelaskan, bantuan yang pasti akan diberikan adalah bantuan pengamanan.
"TNI pasti akan membantu (pengamanan) karena kita tak mau kecolongan seperti kemarin. Tapi, nanti bagaimana mekanisme perbantuannya, belum tahu," jelas Aidi melalui sambungan telepon, Jumat (14/12).
Aidi belum dapat memastikan, perbantuan tersebut akan dilakukan dalam hal pengamanan saja atau melibatkan prajurit TNI untuk menjadi pekerja juga. Untuk pengamanan, ia menerangkan, pihaknya sudah siap untul memberikan bantuan. Soal pelibatan prajurit TNI dalam melakukan pembangunan, tergantung permintaan pihak kontraktor terkait.
"Tinggal kesiapan dari tim PT Istaka Karya. Kita akan sesuai dengan komitmen Panglima TNI. Pekan ini harusnya kita sudah masuk tapi PT Istaka Karya masih belum siap kemungkinan karena masih berduka," tururnya.
Aidi menuturkan, berkaca pada kejadian pembunuhan para pekerja PT Istaka Karya oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pekan lalu, ia berharap TNI memang harus dilibatkan paling tidak dalam hal pengamanan. Pelibatan TNI itu ia harapkan dilakukan di seluruh wilayah Nduga.
"Kontraktor yang terlibat dalam pengerjaan di situ sebagian memang meminta pengamanan, sebagian mereka kerja sendiri. Ini sebenarnya yang tidak kita inginkan," jelasnya.
Menurut Aidi, alasan para kontraktor yang tidak melibatkan TNI dalam pengamanan itu bermacam-macam. Salah satunya, ada yang mengatakan jika TNI terlihat berada di area pembangunan, mereka khawatir akan diganggu oleh KKSB. "Kan kalau misalnya ada TNI dan diganggu, paling tidak ada perlawanan," lanjutnya.