REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kerja keras dan disiplin. Dua sikap itu menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh pemain binaan Akademi Persib dan Diklat Persib Bandung. Dari kedua sikap itu pula dua tim junior, Persib U-16 dan Persib U-19, meraih gelar juara.
General Manager Diklat Persib Yoyo S Adiredja mengatakan, Akademi Persib tidak hanya berlatih jika ada kompetisi. Karena menurutnya, latihan rutin menjadi salah satu cara untuk menjaga kemampuan timnya.
"Selama ini Diklat tidak ada libur, paling sepekan Lebaran dan latihan lagi. Itu jadi salah satu kunci kenapa kami bisa tingkatkan prestasi terus. Kalau banyak libur jadi jago libur," kata Yoyo di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (14/12).
Yoyo mengakui sepak bola modern memiliki tuntutan lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Ia mencontohkan, bagaimana usaha Akademi Persib untuk bersiap menuju sepak bola yang lebih baik di masa depan dengan pembinaan yang matang.
Keseriusan Persib dalam membina usia anak dini terlihat lewat kerja sama dengan Inter Milan. Akademi Persib mengambil kurikulum sepak bola di sana dan menanamkannya pada tim junior. "Diklat dan Akademi Persib bekerja sama dengan Inter Milan. Tahun ini kami dapat satu kekuatan dari direktur teknik, Miljan Radovic," jelas Yoyo.
Buktinya, lanjut Yoyo, pemain muda Diklat Persib menjadi incaran dari tim lain. Namun Yoyo sudah mempersiapkan anak-anak untuk menjadi aset Persib. Apalagi, Persib terus mengedepankan local pride sebagai tim dengan pemain asli Jawa Barat. "Tapi kami membuat koridor supaya mereka tetap nyaman di sini dan harus tetap berprestasi. Jadi sistem kami sudah lebih baik dari klub lain."