Sabtu 15 Dec 2018 08:25 WIB

Buru Penyerang Polsek Ciracas, Ini Tindakan TNI dan Polri

Polri minta masyarakat tidak berpekulasi terkait pelaku perusakan.

Rep: Mabruroh, Rahma Sulistya/ Red: Elba Damhuri
Sejumlah petugas kepolisian beraktivitas pasca peristiwa perusakan dan pembakaran di gedung Polsek Ciracas, Jakarta, Rabu (12/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas kepolisian beraktivitas pasca peristiwa perusakan dan pembakaran di gedung Polsek Ciracas, Jakarta, Rabu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID  TNI telah membentuk tim investigasi dugaan keterlibatan anggota TNI dalam penyerangan Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Tim investigasi itu diwakili semua matra di TNI, yaitu TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

“Tim investigasi bekerja sama, ada Kodam Jaya, ada Pom AU, ada Pom AL,” kata Kepala Pendam Jaya Kolonel Infantri Kristomei Sianturi saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (14/12).

Baca Juga

Sekelompok massa menyerang Polsek Ciracas pada Selasa (11/12), sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka disebut ingin melihat secara langsung para pelaku yang telah mengeroyok satu anggota TNI dan satu anggota Paspampres di wilayah Cibubur, Jakarta Timur.

Penyerangan itu menyebabkan kantor Polsek rusak dan sejumlah anggota polisi terluka, termasuk Kapolsek Ciracas, Kompol Agus Widar.

Kristomei menjelaskam, tim itu akan berkonsentrasi mengungkap apakah penyerangan terhadap Mapolsek Ciracas berkaitan dengan kasus pengeroyokan kepada kedua anggota TNI atau tidak. Ia sendiri mengaku tidak ingin menduga-duga. Sebab, itu akan menjadi ranah tim investigasi yang nantinya akan mencaritahu benang merah antara pengeroyokan dan pembakaran Mapolsek Ciracas.

“Jadi, kita tidak bisa menduga-duga bahwa ini terkait. Kita fokus dulu mencari pelakunya kemudian kita dalami apakah memang termotivasi atas ketidakpuasan dalam pengeroyokan anggota TNI tadi. Kita cari dulu benang merahnya,” kata dia.

Kristomei mengaku di internal TNI sendiri telah dilakukan pemeriksaan pascaberedarnya kasus tersebut, termasuk mengonfirmasi gambar dan video yang juga beredar. Pihaknya juga melakukan pengecekan kepada seluruh anggota untuk memastikan apakah ada anggotanya yang ada di dalam video tersebut.

“Kita berikan ke seluruh Komandan Satuan yang ada di jajaran Jakarta untuk ngecek ada enggak dari gambar-gambar itu anggotanya. Baru nanti ketahuan itu anggota TNI kesatuan apa,” kata dia.

Menurut dia, gambar dalam video tersebut terlalu gelap, sehingga pemeriksaan harus dilakukan secara seksama. Dia juga tidak ingin bila kemudian TNI justru salah menangkap orang lantaran gambar yang tidak jelas.

"Pelan-pelan kita akan selidiki, tapi yakin dan percaya akan kita ungkap,” katanya.

Dalam pemeriksaan internal, kata dia, sudah banyak anggota yang dimintai keterangan. Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa ada dua gelombang aksi yang terjadi di depan Mapolres Ciracas.

Massa gelombang pertama pukul 21.00 WIB melakukan aksi di Arundina dan di Mapolsek Ciracas yang kemudian berhasil dibubarkan oleh Dandim Danrem. Kemudian muncul massa gelombang kedua pukul 23.00 WIB. “Jam 11 tiba-tiba ada gelombang massa kedua yang langsung masuk ke Mapolsek Ciracas, nah (massa) ini lah yang memprovokasi dan merusak Mapolsek Ciracas. Kita sedang cari tahu dari mana ini,” katanya.

Kristomei memastikan jika terbukti anggota TNI terlibat maka akan menerima hukuman dari peradilan militer. Ia mengatakan, hukuman peradilan militer lebih berat dari peradilan hukum biasa.

"Saya pastikan lebih berat, bisa dipenjara, dipecat, hilang pekerjaan,” katanya.

Namun, ia juga memastikan, Kapten Komaruddin yang merupakan korban pengeroyokan, tidak melakukan konsolidasi kepada anak buahnya. Setelah kejadian, dilaporkan kepada Pangdam Jaya bahwa tidak ada satuan yang keluar.

Belum ada bukti

Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal meminta masyarakat tidak berspekulasi atau sembarang menuding pihak yang bertanggung jawab atas kasus tersebut. Kasus perusakan itu, kata Iqbal, masih diselidiki.

"Saya sudah sampaikan bahwa masyarakat agar tidak menuding siapa pun, belum ada bukti dan petunjuk yang mengerucut kepada kelompok manapun," ujar Iqbal.

Iqbal mengakui pembakaran Mapolsek Ciracas terkait dengan pengeroyokan seorang perwira TNI. Untuk kasus pengeroyokan itu, lima tersangka telah dibekuk oleh Polda Metro Jaya.

"Artinya, kita akan melakukan proses hukum terhadap dugaan pelaku pengeroyokan ini," kata Iqbal.

Soal pembakaran, Iqbal tak mau menyampaikan secara gamblang adanya keterlibatan oknum TNI. Ia justru menyampaikan, sinergitas TNI dan Polri tetap terjaga pasca-kejadian ini.

Kapolsek Ciracas, Kompol Agus Widar sudah kembali bertugas di kantornya. Ia mengaku sudah pulih, meski perban bekas infus di tangan kirinya masih melekat.

Gelang identitas pasien rumah sakit juga masih melingkar di pergelangan tangannya. "Sehatlah saya, sudah berikan pelayanan, kalau berikan pelayanan  sudah pasti sehat," kata Agus.

Agus menyerahkan perbaikan gedung dan fasilitas operasional kantornya kepada Bagian Sumber Daya Polres Metro Jakarta Barat. Mereka akan mendata kerusakan yang dialami. Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi keamanan di wilayah Ciracas. Agus dan pihaknya berjanji akan menjamin keselamatan dan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.

(arif satrio nugroho/muhammad ikhwanuddin ed: ilham tirta)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement