Sabtu 15 Dec 2018 14:20 WIB

Pangdam: Tak Ada Warga Sipil Tertembak di Nduga Papua

Pangdam mengatakan kehadiran TNI-Polri justru memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memastikan tidak ada gembala atau warga sipil yang tertembak saat tim gabungan TNI-Polri hendak mengevakuasi korban dari Mbua dan Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Yoshua mengatakan, kehadiran TNI-Polri justru memberikan rasa aman bagi masyarakat dari gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Pandam mengatakan, Danrem 172 PVY Kol Inf Binsar Sianipar sudah bertemu dengan masyarakat dan menanyakan hal itu, namun sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat. "Memang sempat terjadi kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan bukan dengan warga sipil," kata Sembiring kepada Antara di Jayapura, Sabtu (15/12).

Yoshua mengatakan, sampai saat ini masyarakat tidak ada yang melapor tentang adanya korban dikalangan mereka, apalagi gembala sehingga pihaknya berharap agar informasi yang disampaikan disertai dengan bukti-bukti.

"Jangan hanya katanya, karena saat kontak senjata terjadi itu antara KKB dengan tim gabungan TNI/Polri dan bukan dengan warga sipil," ujar Mayjen TNI Sembiring seraya menambahkan perlu dipertanyakan kenapa ada warga sipil yang bergabung dengan KKB.

Namun, hingga kini belum ada laporan dari masyarakat tentang adanya warga sipil atau gembala yang meninggal saat kontak senjata dengan KKB. "Saat ini kawasan seperti Mbua, dan Yigi sudah dikuasai dan sudah didirikan pos serta berangsur-angsur warga masyarakat yang sebelumnya mengungsi kembali ke rumah mereka," kata Sembiring.

Mantan Kasdam Siliwangi, itu berharap masyarakat percaya bahwa kehadiran anggota TNI/Polri untuk membantu dan memberikan rasa aman dari gangguan KKB. "Percayalah kehadiran anggota selain mencari dan mengevakuasi karyawan PT. Istaka yang menjadi korban pembunuhan KKB juga mengamankan masyarakat di wilayah tersebut," ujar Pangdam Cenderawasih.

KKB, Minggu (2/12) menembaki dan membunuh karyawan PT. Istaka yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan di Distrik Yal dan tercatat 18 orang meninggal terdiri dari 16 karyawan PT. Istaka, sedang dua lainnya anggota TNI AD dan staf BPPJN Papua.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement