REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohit menyayangkan perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Erick berharap polisi bisa menindak tegas pelaku perusakan.
"Terkait perusakan spanduk-sanduk partai demokrat di Pekanbaru. kami sangat menyayangkan kejadian tersebut. Semoga pihak kepolisian bisa mengusut dan menindak tegas siapapun yang melakukannya," kata Erick Thohir di Jakarta, Sabtu (15/12).
Erick menjamin Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar' uf menjunjung tinggi kampanye damai. Dia mengatakan, TKN juga akan selalu berkampanye dengan santun.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah atribut Partai Demokrat yang terpasang persis di depan Gedung DPRD Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru dirusak oleh orang tak dikenal. Pengrusakan itu bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kota Pekanbaru, akhir pekan ini.
Bahkan, SBY secara pribadi langsung menyisir lokasi pengrusakan atribut partainya, Sabtu pagi tadi. Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa dengan insiden tersebut. Menurutnya, pengrusakan atribut partai tersebut sama saja dengan menginjak harga dirinya, sebagai pendiri dan ketua umum partai berwarna biru itu.
Baca juga: Polisi Tangkap Perusak Atribut Partai Demokrat di Pekanbaru
Polisi telah menangkap seorang terduga perusak atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, yang insiden itu terjadi bersamaan dengan kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Provinsi Riau. Polisi masih menyelidiki motif perusakan atribut Partai Demokrat.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Sabtu mengatakan saat ini penyidik Polresta Pekanbaru masih terus mendalami keterangan terduga pelaku tersebut. "Laporan diterima Polresta Pekanbaru. Sementara satu orang diduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Sunarto, Sabtu (15/12).
Sunarto menjelaskan terduga pelaku yang diamankan Polresta Pekanbaru tersebut merupakan seorang laki-laki berinisial HS. Namun, Sunarto belum menjelaskan secara rinci motif HS melakukan tindakan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa pemeriksaan masih terus dilakukan penyidik Polresta Pekanbaru.
"Masih dilakukan pemeriksaan," ujarnya singkat.