Sabtu 15 Dec 2018 17:20 WIB

Cendekiawan Muslim Sepakat Saudi adalah Jantung Islam

Kerajaan Arab Saudi sebagai penjaga tak tergantikan dari dua situs tersuci Islam.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah masjid Nabawi beritikah di dalam masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Jamaah masjid Nabawi beritikah di dalam masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pertemuan cendekiawan Muslim dari ratusan negara di dunia, menekankan pentingnya peran Saudi bagi umat Islam. Ratusan juta Muslim di seluruh dunia mengakui Kerajaan Arab Saudi (KSA) sebagai penjaga tak tergantikan dari dua situs tersuci Islam.

Dilansir di Asharq Al-Awsat Jumat (14/12), peserta pertemuan itu memuji upaya berkelanjutan Saudi menjaga situs suci. Terutama di bawah kepemimpinan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman. Forum yang membahas sektarianisme dan perselisihan di dunia Muslim, dihadiri oleh para pemikir dan peneliti terkemuka dari 127 negara.

photo
Masjidil Haram

Para sarjana yang hadir dalam konferensi berjudul “Kesatuan Islam: Bahaya Pelabelan dan Pengecualian” menegaskan kembali, Arab Saudi adalah “jantung Islam” di era modern. Gubernur Makkah Pangeran Khaled al-Faisal meresmikan acara yang diselenggarakan oleh Liga Dunia Muslim itu. Selama konferensi, peserta menyerukan rencana komprehensif mengatasi ekstremisme yang terinspirasi sektarian.

Penasihat Mahkamah Agung, Abdullah Al-Turki mengatakan Islam menjembatani perbedaan rasial dan budaya di antara Muslim yang menghadiri forum itu. Kegiatan itu otomatis membuat cendekiawan Muslim dari seluruh dunia lebih dekat dan jauh dari perselisihan, sektarianisme, dan keberpihakan.

Al-Turki mengatakan Tehran mengeksploitasi fakta bahwa banyak Muslim yang memiliki perbedaan dan berasal dari berbagai sekte berniat membubarkan persatuan Islam. Dia mengatakan, tindakan Iran dan agenda pro-sektarianisme telah merugikan Islam dan Muslim, menyebabkan keterlambatan, dan kelemahan.

photo
Helikopter terus mengawasai kawasan udara Makkah.

Mufti Besar Mesir Shawki Allam menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi umat Islam seluruh dunia untuk bersatu untuk upaya dan konsolidasi proyek ekonomi, sosial, dan politik. Dia juga mendorong ada kampanye membawa semua Muslim di bawah satu spanduk dan kata untuk menghadapi tantangan dunia Islam saat ini. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement