REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pihak kepolisian belum melakukan evakuasi terhadap tiga unit kendaraan yang terseret tanah longsor di jalur utama Padang-Solok, tepatnya di kawasan Panorama 2, Sitinjau Lauik. Hingga Sabtu (15/12) sore, satu truk, satu bus Family Raya, dan satu minibus masih berada di lereng tebing, tepat di sisi bawah badan jalan. Ketiga kendaraan tersebut sempat terseret longsor yang terjadi pada Kamis (13/12) tengah malam.
Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Polresta Padang, AKP Muzhendri, mengungkapkan bahwa belum dilakukannya evakuasi terhadap ketiga kendaraan mempertimbangkan padatnya lalu lintas di jalur Padang-Solok. Bila evakuasi tetap dipaksa dilakukan, maka berisiko membuat antrean panjang di jalur yang kini menjadi 'primadona' bagi warga Padang ini. Pascaputusnya jembatan di jalur Padang-Bukittinggi, pengendara memilih rute melalui Solok untuk menuju Bukittinggi dan daerah lain di Sumbar bagian utara.
Sejumlah warga melihat dari dekat truk tangki yang sarat muatan BBM terseret longsor ketika kendaraan tersebut melintas di jalan raya Padang - Solok di kawasan Lubuk Paraku, Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/5). (Antara/Maril Gafur)
"Nanti kalau jembatan darurat Padang-Bukittinggi bisa dipakai, maka evakuasi bus, truk, dan minibus bisa segera dilakukan," katanya.
Meski ditunda, evakuasi terhadap tiga unit kendaraan yang terseret longsor tetap akan dilakukan. Muzhendri menjelaskan bahwa ketiga kendaraan berstatus hak milik. Evakuasi akan dilakukan dengan menggunakan crane, mobil derek, hingga armada pemadam kebakaran. Sulitnya medan membuat proses evakuasi ketiga kendaraan tersebut akan memakan waktu dan membuat jalur Padang-Solok otomatis terhambat.
Pascalongsor yang melanda Situnjau Lauik pada Kamis tengah malam lalu, arus lalu lintas di jalur ini mulai pulih sejak Jumat (14/12) kemarin. Sistem buka tutup kendaraan juga sudah ditiadakan. Artinya, kendaraan dari kedua arah sudah bisa melintas seperti biasa.