Ahad 16 Dec 2018 11:20 WIB

Baliho Demokrat Dirusak, Satu Orang Masih Diperiksa Polisi

Baliho Partai Demokrat di Pekanbaru dirusak pada Sabtu (15/12).

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Reiny Dwinanda
Atribut kampanye Partai Demokrat di Riau, Pekanbaru yang dirusak.
Foto: Twitter/@AgusYudhoyono
Atribut kampanye Partai Demokrat di Riau, Pekanbaru yang dirusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih memeriksa seorang terduga pelaku perusakan Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau bernama Heryd Swanto alias HS (22 tahun). Motif pelaku melakukan perusakan itu masih belum diketahui.

"Masih diperiksa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi terkait motif perusakan, Ahad (16/12).

Baca Juga

Pelaku ditangkap pada Sabtu (15/12) atas dasar laporan LP 1110/ XII/ 2018/ SPKT unit I polresta PKU dengan pelapor Edi Muhammad Yatim yang merupakan Sekjen DPD Partai Demokrat Provinsi Riau. Perusakan terjadi di Jalan Sudirman, mulai Jalan Layang Harapan Raya sampai mendekati arah Bandara, Pekanbaru.

Selain terduga pelaku, empat saksi sudah diperiksa. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya tiang berupa bambu dan kayu sebanyak empat bilah, potongan berupa sobekan baliho, dan pisau pemotong.

Dedi menjelaskan, kronologi kejadian tersebut bermula pada saat saksi DZ sedang berjalan menggunakan motor di SPBU Sudirman mengarah ke bandara. DZ melihat Heryd Swanto sedang memanjat baliho Partai Demokrat yang berada tidak jauh dari SPBU dan merobeknya dengan menggunakan pisau.

Melihat hal tersebut, saksi langsung meneriaki pelaku.

"Terduga pelaku sempat melompat kabur dan sempat terjatuh, lalu berlari menyebrang," kata Dedi.

Namun, saksi melakukan pengejaran dan menangkap pelaku. Setelah itu, saksi membawa pelaku ke Hotel Pangeran dengan tujuan melaporkan ke Sekjen DPD Demokrat yang tengah berada di hotel tersebut. Pelaku pun diserahkan ke Polisi.

Menanggapi insiden tersebut, Presiden Joko Widodo telah meminta semua pihak menjaga ketenangan dan kesejukan menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. "Kita, siapapun baik itu caleg, parpol, dalam kontestasi pilpres, marilah kita jaga ketenangan dan kesejukan dalam memasuki tahun politik ini," kata Jokowi di Pekanbaru, Sabtu malam. 

Ia mengingatkan, tidak boleh ada pihak pihak yang memanas-manasi situasi dengan cara yang tidak beradab dan tidak beretika. "Ini kita bicara untuk semua tim, untuk semua partai, semua caleg, harus saling menghargai dan menghormati, baik dalam bertutur kata, dalam pemasangan spanduk, dalam pemasangan baliho, semuanya," kata Jokowi usai bersilahturahim dengan warga Paguyuban Pujakesuma Riau di salah satu hotel di Kota Pekanbaru. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat menyayangkan insiden pengrusakan baliho dan atribut Partai Demokrat oleh orang tak dikenal. SBY berjalan kaki menyisiri Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, untuk melihat langsung baliho dan atribut partai berlambang mercy itu yang telah dirusak.

"Dini hari saya menerima laporan bahwa baliho selamat datang dan bendara partai dirusak. Kemudian saya tidak langsung percaya. Pagi ini saya melihat langsung ternyata benar baliho dirobek serta bendara partai dibuang ke selokan. Saya sangat menyayangkan kejadian ini" katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement