REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Sabtu (15/12) sore menyebabkan banjir, longsor dan tanggul jebol. Ketinggian air bervariasi dari mulai 10 cm hingga 100 cm. Sedangkan sebagian warga yang terendam banjir lebih memilih mengungsi di tempat pengungsian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD, Ahad (16/12) hingga pukul 08.30 Wib, puluhan titik di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang terendam banjir. Di Kecamatan Dayeuhkolot ketinggian air mencapai 80 cm di beberapa RW, warga mengungsi di kantor RW 2 dan aula Desa Dayeuhkolot sebanyak 21 kepala keluarga, 50 jiwa.
Sementara di Kecamatan Baleendah, ketinggian air dari 10 cm hingga 100 cm. Para warga yang mengungsi berada di Gor Inkanas sebanyak 17 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang ketinggian air mencapai 40 cm. BPBD pun mengungkapkan longsor terjadi di Desa Mekarlaksana RW 16 Ciparay mengakibatkan satu rumah tergerus namun tidak ada korban jiwa.
Sebelumnya, pada Sabtu (15/12) terjadi tanggul jebol di Kampug Curug, Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih. Tanggul sementara waktu diutup oleh karung dilakukan oleh masyarakat setempat.
“Kita terus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada dengan kondisi cuaca yang memasuki musim hujan,” ujarnya, Ahad (16/12). Dirinya menambahkan, Sabtu (15/12) kemarin pun pohon tumbang terjadi di Ciherang, Banjaran.
Sebelumnya, hujan deras pun terjadi pukul 15.00 Wib, Sabtu (15/12) lebih di Kota Cimahi membuat sejumlah ruas jalan terendam banjir. Hujan lebat disertai angin kencang dan petir terus mengguyur wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya.
Di jalan Melong, Cimahi Selatan ruas jalan yang dilintasi anak sungai terendam banjir akibat meluapnya air sungai. Beberapa kendaraan roda dua dan empat nekad menerobos jalur tersebut. Bahkan beberapa kendaraan yang nekad melintas diantaranya terpaksa mengalami mogok. Sedangkan sebagian pengendara memilih memutar arah mencari jalan yang tidak terendam banjir.
Ruas jalan yang rendah membuat air sungai cepat masuk ke jalan. Akses jalan pun akhirnya terputus sebab banjir semakin meninggi. Hingga berita ini diturunkan, hujan deras masih terjadi disertai petir. Sementara itu, ruas jalan yang rutin sering terendam banjir seperti di banjir terjadi di Jalan Mahar Martanegara, Cimindi. Kemudian di RT 01 RW 19, Citereup dan banjir merendam pemukiman warga di RW 06, Cigugur Tengah.