REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada tiga kecamatan yang terdampak abu vulkanis akibat erupsi Gunung Soputan. Kecamatan tersebut, yakni Tamboto Timur, Tamboto Utara, dan Pasan.
"Warga di Kecamatan Tamboto Timur, Tamboto Utara, dan Pasan terdampak abu vulkanis. Sampai saat ini masih dalam pendataan," kata Sutopo, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (16/12).
BNPB belum menemukan adanya kerugian material akibat erupsi Gunung Soputan. Sutopo mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara terus melakukan pendataan masyarakat yang terdampak dan juga kerugian yang muncul.
"Selain melakukan pendataan, BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara juga membagikan 20 ribu masker yang dibantu oleh TNI-Polri," katanya menjelaskan.
Saat ini, kondisi Gunung Soputan berada di Level III atau siaga. Zona bahayanya dalam radius 4 kilometer. Namun, untuk sektor ke arah barat-barat daya diperluas menjadi 6,5 kilometer.
Sebelumnya, Gunung Soputan mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 7.500 meter (kurang lebih 9.309 meter di atas permukaan laut). Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG dari Pos Pengamatan Gunung api Soputan, erupsi terjadi pada 16 Desember pukul 08.57 Wita. Masyarakat pun diimbau menggunakan masker untuk melindungi pernapasan dari abu vulkanis.