REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Aktris yang juga atlet wushu, Olivia Zalianty akan turut meramaikan ajang Kejuaraan Kungfu Internasional Bali Terbuka pertama. Ajang ini akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 17-22 Desember 2018.
Pada kejuaraan bertajuk "1st Bali Open International Kungfu Championship" (BOIKC) itu, adik Marcella Zalianty itu akan turun di dua nomor. Oliv, demikian ia kerap disapa, akan turun di nomor kipas dan tatao, semacam golok yang memiliki gagang panjang. "Mudah-mudahan saya bisa memberikan penampilan yang cukup baik juga bisa dapat medali," kata Oliv ketika ditemui di Nusa Dua, Ahad (16/12) petang.
Selain turun di dua nomor pertandingan itu, Oliv juga akan terlibat dalam pertunjukan kolosal yang mengambil tema lima penjuru mata angin. Pertunjukan ini melibatkan sejumlah atlet wushu, seperti mantan atlet pelatnas Ahmad Rifai, pada upacara pembukaan BOIKC Senin malam.
"Ada lima unsur kehidupan seperti angin, api, tanah, air dan udara. Saya kebetulan jadi jenderal angin. Nanti di sana saya akan bermain (senjata) kipas. Kalau pertunjukan itu seru-seruan aja, kalau pertandingannya deg-degan," kata Olivia.
Dara yang mulai menekuni olahraga wushu sejak sembilan tahun lalu itu juga tercatat pernah memenangi medali dari sejumlah kejuaraan wushu internasional. Di antaranya saat berlaga di Hongkong, Cina, dan di Jakarta.
Yayasan Garuda Dewa Wushu Indonesia dan PBWI menggelar kejuaraan wushu tingkat internasional pertama di Bali yang akan mengambil tempat di Mangapura Hall, the Westin Resort, Nusa Dua Bali. Kejuaraan ini akan menjadi arena dipertandingkannya wushu taolu dan wushu tradisional/kungfu yang dengan mengacu ke peraturan federasi wushu internasional IWUF.
"Kejuaraan wushu Bali terbuka itu digelar untuk memperkenalkan kepada dunia wushu internasional bahwa atlet wushu Indonesia sudah mulai banyak yang memainkan gaya wushu tradisional," ujar Wakil Ketua II Pengurus Besar Wushu Indonesia Bambang Suprianto.
Wushu tradisional pada dasarnya tak berbeda dengan taolu atau wushu modern. Namun Bali Open ini menjadi penting karena penyelenggaraannya juga menjadi ajang pembibitan dan pembinaan serta sosialisasi kejuaraan wushu tradisional.