REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Puskas Baznas) bekerja sama dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), meluncurkan buku Outlook Zakat Indonesia 2019. Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan potensi zakat masih harus terus dioptimalkan antara lain dengan dukungan regulasi, dan meningkatkan efektivitas kelembagaan.
Misalnya dengan pemanfaatan teknologi digital serta urgensi dalam perlakuan zakat yang manjadi mandatory seperti pajak. “Buku ini tersedia dalam dua bahasa, yakni dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (17/12).
Menurutnya, buku Outlook Zakat Indonesia 2019 ini tidak hanya membahas mengenai proyeksi zakat di tahun 2019. Tetapi juga memaparkan kajian-kajian dalam bidang perzakatan yang telah diselesaikan di tahun 2018 seperti Had Kifayah, Indeks Rawan Pemurtadan serta Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat. “Kondisi perzakatan nasional di tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ucapnya.
Hal ini, lanjut dia, digambarkan dengan kenaikan nilai Indeks Zakat Nasional dari 0,48 di tahun 2017 menjadi 0,51 di tahun 2018. "Nilai ini masih dalam rentang kinerja cukup baik. Selain itu, dampak zakat terhadap kesejahteraan mustahik juga masuk dalam kategori baik dilihat dari nilai nasional Indeks Kesejahteraan Baznas yaitu 0,76 persen,” ungkapnya.
Sementara Komisioner Baznas, Emmy Hamidiyah, menambahkan faktor-faktor seperti kelembagaan dan legalitas, pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan, keuangan, SOP dan sistem informasi serta sumber daya manusia harus diperhatikan dengan baik untuk mengoptimalkan perkembangan zakat nasional. “Peluncuran Outlook Zakat Indonesia 2019 ini dapat menjadi sumber informasi perzakatan nasional yang komprehensif bagi seluruh masyarakat,” ucapnya.
Peluncuran buku ini dilakukan oleh Ketua Baznas Bambang Sudibyo didampingi Komisioner Baznas Emmy Hamidiyah dan Nana Mintarti, Direktur DEKS Bank Indonesia Dadang Muljawan serta Direktur Puskas Baznas Irfan Syauqi Beik. Acara ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta yang terdiri atas perwakilan Baznas provinsi serta kabupaten/kota, akademisi serta praktisi dari lembaga zakat.
Outlook Zakat Indonesia merupakan bentuk publikasi tahunan Puskas Baznas
untuk melaporkan kondisi perzakatan nasional. Serta proyeksi pengelolaan zakat
nasional di tahun berikutnya.