REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Setelah kepolisan berhasil mengamankan terduga teroris, maka terdapat persoalan baru yang muncul yakni terkait penanganan keluarga terduga teroris. Agar tak menimbulkan persoalan baru, maka, sejumlah tokoh agama pun melakukan program deradikalisasi.
Salah satu tokoh agama itu diataranya adalah Ustaz Iri. Ustaz yang berasal dari Tasikmalaya itu sudah beberapa tahun fokus untuk melakukan pendekatan kepada para anggota keluarga terduga teroris. Ia pun mengaku, kini, dalam menjalankan tujuannya tersebut, kini menjadi semakin mudah karena dibantu oleh kepolisian setempat.
“Baru-baru ini memang penangananya berbeda. Dulu, kami setengah mati untuk dapat menemukan keberadaan anggota keluarga tersebut. Namun, kini, kami dapat lebih mudah menemukan keberadaanya melalui informasi dari kepolisian,” kata Ustaz Iri, Ahad (16/12).
Terlebih, lanjutnya, kini kepolisian pun juga turut memberikan sejumlah fasilitas dalam menjalankan program deradikalisasi. Ia pun mengakui bahwa seluruh faslitas yang diberikan itu dapat benar-benar membantu para keluarga terduga teroris, mengingat, selama ini, seluruh anggota keluarga itu mendapat perlakuan diskriminasi di tengah masyarakat. “Jika selalu dimarginalkan, maka ini akan jadi masalah baru,” ujarnya.
Ustaz Iri pun mengakui, dalam melakukan pendekatan kerap menghadapi sikap yang cenderung tertutup dari para anggota kelurga. Oleh karena itu, ia melakukan pendekatan melalui orang yang dipercayai oleh anggota keluarga tersebut.