REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain terbesar dalam pengembangan busana Muslim adalah blogger mode Muslim muda. Para wanita muda Muslim ini berbagi ide, gaya, dan tren, satu sama lain. Mereka mendadak menjadi selebriti yang menarik perhatian publik.
Dilansir sbs.co.au, Karena minat tumbuh di Youtube, banyak dari wanita ini membuat blog untuk lebih meningkatkan hubungan dengan penggemar mereka dan menghasilkan konten yang lebih besar di luar Youtube. Beberapa postingan full body menampilkan pakaian desainer yang dapat dikenakan dengan jilbab. Yang lain menekankan perlunya mengakses dengan perhiasan, tas, dan sepatu, termasuk sepatu hak tinggi, sandal, dan sebagainya.
Blogger yang berbasis di Sydney Delina Darusman-Gala menciptakan blog mode Muslim pertama di Australia. Dia mengunggah gambar dirinya yang mengenakan gaya hijab sehari-hari. Blog semacam itu telah mendorong perempuan Muslim lainnya untuk bebas mengekspresikan diri tanpa kendala politik.
Meskipun para wanita muda ini membentuk representasi identitas Islam, ada ironi yang muncul. Memposting citra untuk satu-satunya tujuan mode dapat menunjukkan bahwa para wanita ini mengeksploitasi tubuh mereka untuk daya tarik materialistis.
Banyak kiriman blog fokus terutama pada styling jilbab agar sesuai dengan jeans ketat, gaun, rok, serta alas kaki bertumit tinggi. Ini menunjukkan bahwa para bloggerini meninjau kembali ajaran-ajaran jilbab Islami. Dalam gambar-gambar demikian cadar berfungsi untuk menarik perhatian dan tidak harus bersembunyi.
Gambar-gambar yang diunggah di blogblog ini menggambarkan feminitas Muslim.Jilbab tidak lagi sekadar daya tarik perempuan seperti khas kesopanan Islam. Kini, sudah menjadi aksesori untuk wajah atau lekukan bentuk perempuan yang dibuat dengan hati-hati. Banyak blogger Muslim ini telah menerima komentar negatif tentang cara mereka menampilkan diri ke dunia daring.
Jelaslah, pendapat-pendapat yang bertentangan seperti itu tidak menghalangi para wanita muda ini untuk mengekspos diri mereka sendiri.
Pekerjaan yang dilakukan wanita muda ini dapat dianggap sebagai gerakan untuk menemukan cara yang lebih baik untuk menerima wanita yang memilih untuk mengenakan jilbab. Hal ini terutama berlaku untuk wanita yang telah tumbuh dan tinggal di masyarakat Barat seperti Australia, Inggris, dan AS.