REPUBLIKA.CO.ID, CAGLIARI -- Tersingkir dari Liga Champions, tak membuat Napoli kehilangan mimpi berjaya di Benua Biru. Masih ada Liga Europa.
Berada di peringkat ketiga Grup C, membuat Partenopei otomatis menuju event tersebut. Pelatih Napoli Carlo Ancelotti sudah mencanangkan target prestisius. Ia ingin timnya bertemu Chelsea di final.
"Itu akan menjadi mimpi. Ada banyak tahapan yang harus dilalui. Tapi kami membuktikan, kami kompetitif," kata allenatore 59 tahun kepada Sky dikutip dari Football Italia, Senin (17/12).
Bukan tanpa alasan Don Carlo memilih the Blues sebagai lawan. Ada ikatan emosi dan sejarah masa lalu.
Pada 2009 hingga 2011 Don Carlo pernah membesut skuat London Biru. Lebih pas lagi, saat ini David Luiz dan rekan-rekan dilatih Maurizio Sarri.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/maurizio-sarri-_181125063847-612.jpg)
Maurizio Sarri
Sarri mantan arsitek tim Napoli. Atau lebih tepatnya pendahulu Ancelotti di San Paulo.
Bersama Napoli, Don Carlo baru saja menuai hasil positif pada pekan ke-16 Serie A. Marek Hamsik dan rekan-rekan menundukkan tuan rumah Cagliari 1-0 di Sardegna Arena, Senin (17/12) dini hari WIB.
Hasil itu sebagai reaksi penting usai kegagalan di fase grup Liga Champions. Lebih penting lagi, Partenopei terus menempel Juventus di tabel klasifika.
Pasukan biru berada di tangga kedua klasemen sementara. Dengan mengantongi 38 poin, Napoli hanya tertinggal delapan poin dari Juve di singgasana.