REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut mantan kader Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti pernah meminta maaf kepada dirinya sebanyak tiga kali. Permintaan maaf tersebut terkait isu fitnah yang disebarkan oleh La Nyalla untuk menyerang Jokowi, salah satunya isu PKI.
"Kan memang bukan PKI. Pak Nyalla sudah ketemu saya di Surabaya. Sudah minta maaf tiga kali," ujar Jokowi di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (17/).
Menurut Jokowi, La Nyalla pertama kali meminta maaf kepada dirinya terkait penyebaran tabloid Obor Rakyat pada Pilpres 2014. "Pertama, 'Pak, saya ini yang menyebarkan obor rakyat. Itu di dalamnya menjelekkan bapak jadi saya minta maaf'. Saya maafkan, wong minta maaf," cerita Jokowi.
Permintaan maaf yang kedua terkait isu PKI yang hingga kini masih beredar di masyarakat. Terkait isu PKI ini, Jokowi pun kembali mengaku telah memaafkan La Nyalla.
"Kedua, 'Pak, ini saya yang menyebarkan mengenai PKI. Jadi saya minta maaf.' Saya maafkan," tambahnya.
La Nyalla Mattalitti (Republika/Wihdan)
Untuk permintaan maaf La Nyalla yang ketiga kalinya, Jokowi mengaku tak dapat membeberkannya. "Ketiga, enggak bisa saya sampaikan," ujar dia.
Ia pun menegaskan, isu-isu fitnah yang terus dikembangkan dan ditudingkan kepada dirinya selama ini akibat politik sesaat. Karena itu ia menekankan perlunya tata krama dalam berpolitik.
"Kembali lagi tata krama, sopan santun dalam perpolitikan kita jaga," ucap Presiden.
Saat ini, La Nyalla pun menyampaikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma'aruf di Pilpres 2019. Terkait hal itu, Jokowi mengaku menghargai pilihan La Nyalla. "Ya itu hak pribadi Pak La Nyalla, kita hargai," ungkapnya.