REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Facebook memblokir akun putra Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu, menyusul unggahannya yang menuai kecaman. Selain memblokir selama 24 jam, Facebook juga menghapus konten yang diunggah Yair.
Yair mengunggah status sebagai reaksi dari tewasnya dua tentara Israel di Givat Assad. Seperti dikutip Jerussalem Post, Yair menulis, "Tidak ada perdamaian di sini sampai: 1. Semua Yahudi meninggalkan tanah Israel. 2. Semua Muslim meninggalkan tanah Israel. Saya berharap yang kedua," tulis Yair dilaman Facebook-nya.
Baca juga, 1.500 Demonstran Israel Tuntut Netanyahu Mundur.
Setelah status tersebut ia menuai kecaman. Yair tak menghapus tulisannya dan kembali mengatakan, "Mengapa orang yang meminta para pemukim Israel dipindahkan dan ingin mendirikan negara Palestina yang bebas untuk para Yahudi tercengang dengan unggahan ini?" tanyanya.
"kalian tahu tidak ada teror di Islandia dan Jepang? Dan sangat kebetulan tak ada populasi Muslim di sana," tulisnya lagi.
Yair juga mengecam Facebook yang menangguhkan akunnya dan menghapus status yang ia tulis. Ia menilai Facebook mencoba untuk membungkamnya. Yair menambahkan di Facebook ada laman resmi yang dibuat Hamas, Hizbullah atau anggota pemerintahan Iran.
"Ada ribuan unggahan ancaman kematian kepada saya dan keluarga saya dan Facebook tidak menghapusnya," kata Yair.