Senin 17 Dec 2018 18:04 WIB

Bambang Suryo: Mafia Kendalikan Sepak Bola Indonesia

Pengaturan skor (match fixing) yang dilakukan mafia pada 2018 terjadi di Liga 2.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Israr Itah
Penggiat sepak bola Bambang Suryo (kedua kiri), perwakilan Komote Wasit Purwanto (kedua kanan), dan Manajer Madura United Haruna Soemitro (kanan), saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Penggiat sepak bola Bambang Suryo (kedua kiri), perwakilan Komote Wasit Purwanto (kedua kanan), dan Manajer Madura United Haruna Soemitro (kanan), saat menggelar diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penggiat sepak bola Tanah Air, Bambang Suryo, menegaskan, sepak bola Indonesia dikendalikan oleh mafia. Namun demikian, Bambang hanya memastikan, pengaturan skor (match fixing) yang dilakukan mafia pada 2018 terjadi di Liga 2. Sementara untuk Liga 1, Bambang belum bisa memastikannya karena tidak memiliki bukti.

"Untuk liga 2 saya bisa memastikan memang ada mafia yang mengendalikan sepak bola Indonesia. Orang-orang aslinya juga saya tahu semua," ujar Bambang dalam gelaran diskusi sepak bola nasional bertema #PSSIHarusBaik di Graha Pena Surabaya, Senin (17/12).

Baca Juga

Tanpa ragu, Bambang mengungkapkan nama Vigit Waluyo yang paling berpengaruh dalam pengendalian hasil pertandingan di kompetisi sepak bola Indonesia. Bambang bisa memastikan nama tersebut karena ia pernah menjadi anak buah Vigit. Bambang pun pernah terlibat dalam kegiatan match fixing meskipun sekarang mengaku sudah bertobat.

Pria yang saat ini menjabat manajer klub Persekam Metro FC mengungkapkan, mafia mulai masuk ke dunia sepak bola Indonesia pada 2011. Tepatnya saat kompetisi Tanah Air terbagi menjadi dua, yaitu ISL dan IPL.