REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan mengumumkan daftar atlet yang mendapatkan promosi serta degradasi di pelatnas setelah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2018 di Jakarta pada 18-22 Desember. PP PBSI belum memutuskan soal promosi-degradasi sekarang.
"Saat ini semua atlet masih dipulangkan ke klub masing-masing," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti selepas jumpa pers Kejurnas di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (17/12).
Susy mengaku telah menggelar rapat bersama para pelatih pelatnas PBSI serta klub-klub bulu tangkis di Indonesia terkait promosi dan degradasi atlet pelatnas PBSI. PP PBSI, kata dia, juga melihat peringkat nasional semua atlet. Nominasi atlet yang masuk promosi serta degradasi sudah ada, tapi belum final.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu akan mengeluarkan surat keputusan terkait atlet-atlet yang masuk dalam promosi dan degradasi pelatnas PBSI setelah Kejurnas 2018. Program pelatnas PBSI pada 2019, menurut Susy, akan fokus pada keikutsertaan atlet dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami akan fokuskan atlet-atlet utama menuju Olimpiade. Atlet-atlet muda ke Kejuaraan Dunia Junior dan Kejuaraan Asia Junior. Kami akan terus menyiapkan tiga jenjang atlet yaitu atlet elite, atlet pelapis, dan atlet junior. Kami berharap atlet-atlet pelapis segera naik menjadi atlet elite," katanya.
PBSI membidik 10 wakil lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 atau masing-masing sektor terdiri dari dua wakil. "Itu target utama kami, semoga tercapai," kata Susy.
Sementara terkait SEA Games 2019, Susy mengatakan, penempatan atlet senior ataupun junior dalam Kejuaraan multicabang olahraga Asia Tenggara itu menyesuaikan target dari pemerintah. "Kami mungkin akan mencampur kompsisi atlet junior dan senior," katanya.