Senin 17 Dec 2018 23:14 WIB

Suami Ditahan dan Sulit Ditemui, Istri di Cina Potong Rambut

Para istri itu secara bergantian mencukur rambut masing-masing

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Penangkapan.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penangkapan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Para istri dari empat pengacara serta aktivis hak asasi manusia yang terkemuka di Cina, mencukur habis rambut mereka pada Senin (17/12). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes atas  ‘penganiayaan’ terhadap suami mereka yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Para istri itu secara bergantian mencukur rambut masing-masing. Lalu menempatkan rambut itu dalam sebuah kantong plastik transparan bersama dengan foto suami sebelum menuju Mahkamah Agung Rakyat Cina untuk mengajukan petisi.

Li Wenzu, salah satu istri mengatakan, dia tidak dapat mengunjungi suaminya, Wang Quanzhang, seorang pengacara HAM, sejak suaminya itu hilang dalam sebuah penindasan pada 2015 silam. Li menambahkan, hakim dalam persidangan Wang telah menunda proses hukum dan mencegahnya menunjuk pengacara yang dipilihnya sendiri.

Ia menjelaskan, suaminya, Wang ditahan di Tianjin karena dicurigai mengkritik pemerintahan. Tetapi baik Li dan tujuh pengacara yang ditunjuknya untuk mencoba mewakili Wang tidak dapat mengunjungi suaminya di penjara.

“Kita bisa pergi tanpa rambut, tetapi Anda tidak bisa melanggar hukum,” kata Li bersama para istri yang lain di akhir aksi mereka.

Permintaan untuk mengirim faksimile ke Mahkamah Agung Rakyat Cina dan Pengadilan Tingkat Tinggi Nomor 2 Tianjing, tempat kasus Wang ditetapkan untuk didengar pada tanggal yang tidak diketahui, tidak mendapat respons dari pihak terkait.

Seorang aktivis HAM mengatakan, pihak berwenang telah menanggapi hal tersebut dengan menggunakan tindakan penahanan yang lebih ‘lunak’, seperti tahanan rumah. Sehingga menjaga anggota keluarga agar tidak menyampaikan tuntutan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement