REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, apa yang ia sampaikan soal dugaan keterlibatan oknum PDIP dan Partai Demokrat dalam perusakan baliho bukanlah hasil mengarang. Ia mendapatkan informasi tersebut dari hasil pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Senin (17/12).
"Tidak apa-apa. Tanggapan dari mana saja silakan. Ini negara yang bebas. Tapi yang saya sampaikan betul-betul informasi dari Pak Kapolri pada saat kita kumpul Senin," ujar Wiranto menanggapi bantahan Partai Demokrat di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).
Pada pertemuan tersebut, ia meminta laporan di lapangan terkait persoalan yang timbul beberapa waktu ke belakang ini. Menurut Wiranto, pernyataannya itu merupakan hasil dari laporan-laporan itu.
Ketika itu, selain bertemu dengan Kapolri, ia juga bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. "Jadi menyampaikan apa adanya, bukan saya ngarang. Kalau ada suatu reaksi, ya, silakan ya. Saya diajak ketemu juga tidak apa-apa. Tapi betul-betul itu merupakan sumber resmi dari Polri," ujar mantan Panglima ABRI itu.
Wiranto tak ingin persoalan perusakan baliho itu semakin berkembang. Karena yang melakukan itu oknum, Wiranto menjelaskan, apa yang dilakukan oleh oknum tersebut tidak berdasarkan perintah orang lain.
"Oknum yang dalam rangka pemikirannya sangat sederhana melaksanakan kegiatan seperti itu. Nanti detilnya saya kira kepolisian yang akan menjelaskan," tuturnya.