Selasa 18 Dec 2018 14:31 WIB

BPN Sebut 'Wong Cilik' Hanya Slogan Partai Pemerintah

Ferry mengatakan wong cilik tetap tidak sejahtera, bahkan semakin cilik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua DPP Gerindra - Ferry Juliantono
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua DPP Gerindra - Ferry Juliantono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Juliantono, menilai 'wong cilik' yang menjadi andalan partai pemerintah saat ini hanya sebatas slogan. Slogan itu hanya digunakan untuk kepentingan politik.

Sebab, menurutnya, baik PDIP di luar maupun dalam pemerintahan, wong cilik tetap saja tidak sejahtera. Bahkan, ia mengatakan, saat ini, wong cilik semakin cilik. 

Baca Juga

"Wong cilik tetap tidak sejahtera di rezim ini karena sengaja untuk kembali menangkan rezim ini di Pilpres 2019. Jadi, wong cilik memang untuk komoditas politik, tetapi tanpa memberikan kesejahteraan bagi mereka," kata Ferry melalui keterangannya kepada Republika.co.id, Selasa (18/12).

Seharusnya, kata Ferry, wong cilik bisa hidup sejahtera ketika rezim ini berkuasa dengan tujuan memperjuangkan hak mereka. Namun, bukannya hidup sejahtera, harga pangan semakin susah dijangkau oleh wong cilik dan membuat mereka tidak berubah statusnya.

"Jadi apa yang rezim ini perjuangkan untuk wong cilik? Harga pangan terus naik, BBM naik, listrik naik. Kasihan dong slogannya membela wong cilik, tetapi nyatanya tidak," tegas dia.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini berbeda dengan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Ia mengatakan Prabowo-Sandi sangat fokus terhadap kesejahteraan masyarakat.

Ferry mengatakan, Prabowo ingin semua orang yang hidup di Indonesia merasakan keadilan dan kemakmuran. "Sampai Pak Prabowo mengatakan jika sudah berhasil mengembalikan hak-hak warga negara Indonesia, kemudian Tuhan memanggil beliau akan pergi dengan tersenyum. Ini jiwa kepemipinan sejati yang memikitkan hajat hidup orang banyak, bukan yang kalau didemo pergi," tutup Ferry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement