Selasa 18 Dec 2018 14:35 WIB

Pembangunan Huntap di Lombok Baru 3,2 Persen dari Target

Dana tersalur dari pemerintah pusat sudah mencapai Rp 1,5 triliun

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pasar Berdaya di Lombok.
Foto: rumah zakat
Pasar Berdaya di Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, baru sekira 136 hunian tetap (huntap) atau 3,2 persen rumah yang sudah terbangun dari total 75.665 rumah rusak berat di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Mataram. Padahal, dia katakan, dana tersalur dari pemerintah pusat sudah mencapai Rp 1,5 triliun

Willem menjelaskan, total rumah yang terverifikasi rusak akibat gempa di NTB mencapai 216.519 unit. Dari jumlah tersebut,  sebanyak 75.665 rumah masuk dalam kategori rusak berat dan mendapat dana stimulan Rp 50 juta, 33 ribu runah rusak sedang mendapat Rp 25 juta, dan 108 ribu rumah rusak ringan mendapat Rp 10 juta.

"Total dana stimulan yang dibutuhkan untuk semua rumah itu mencapai Rp 5,66 triliun. Hingga saat ini sudah tersalurkan sekitar Rp 1,5 triliun untuk sekitar 77 ribu kepala keluarga (KK) terdampak," ujar Willem saat rapat koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di kantor Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Kota Mataram, NTB, Selasa (18/12).

Willem menjelaskan, selain dana Rp 1,5 triliun yang sudah tersalur itu, juga akan segera cair dana sekitar Rp 1,4 triliun yang saat ini sedang dalam proses DIPA.

"Rp 1,544 triliun sudah disalurkan dan Januari nanti akan cair lagi Rp 1,446 triliun yang saat ini proses DIPA, jadi akan ada Rp 3 trilun dari total Rp 5,66 triliun yang dibutuhkan untuk seluruhnya," kata Willem.

Dia tidak menampik jika pembangunan rumah kembali memang berjalan sangat lamban. Willem menyebutkan, hingga saat ini setidaknya baru dikerjakan sebanyak 1.487 rumah instan sederhana sehat (RISHA), 337 rumah instan kayu (Rika), dan 600 rumah instan konvensional (Riko). Dari pembangunan yang sedang dilakukan, baru 40 Risha, 70 Rika, dan 26 Riko atau 136 rumah yang sudah selesai dibangun.

"Yang terealisasi pembangunannya hingga saat ini baru 3,22 persen, sangat kecil, jadi memang perlu percepatan," ucap Willem.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement