REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, baru sekira 136 hunian tetap (huntap) atau 3,2 persen rumah yang sudah terbangun dari total 75.665 rumah rusak berat di Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Mataram. Padahal, dia katakan, dana tersalur dari pemerintah pusat sudah mencapai Rp 1,5 triliun
Willem menjelaskan, total rumah yang terverifikasi rusak akibat gempa di NTB mencapai 216.519 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 75.665 rumah masuk dalam kategori rusak berat dan mendapat dana stimulan Rp 50 juta, 33 ribu runah rusak sedang mendapat Rp 25 juta, dan 108 ribu rumah rusak ringan mendapat Rp 10 juta.
"Total dana stimulan yang dibutuhkan untuk semua rumah itu mencapai Rp 5,66 triliun. Hingga saat ini sudah tersalurkan sekitar Rp 1,5 triliun untuk sekitar 77 ribu kepala keluarga (KK) terdampak," ujar Willem saat rapat koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di kantor Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Kota Mataram, NTB, Selasa (18/12).
Willem menjelaskan, selain dana Rp 1,5 triliun yang sudah tersalur itu, juga akan segera cair dana sekitar Rp 1,4 triliun yang saat ini sedang dalam proses DIPA.