REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan rintisan asal Jepang Groove X, yang didirikan mantan karyawan Softbank meluncurkan produk pertama mereka. Sebuah robot pendamping yang dirancang untuk membuat pemiliknya bahagia.
Nama robot itu Lovot, diambil dari kata 'love' dan 'robot'. Lovot memang tidak bisa membersihkan rumah. "Tapi akan menarik kemampuan Anda dalam mencintai," kata pendiri dan CEO Groove X Kaname Hayashi, Selasa (18/12).
Lovot memang bukan robot praktis yang dapat berfungsi untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Tapi robot ini cukup dibutuhkan di Jepang mengingat Negeri Sakura tersebut negara dengan tingkat kebahagiaan terendah di antara negara-negara paling maju yang tergabung dalam G-7.
Lovot dilengkapi kecerdasan artifisial (AI) untuk dapat berinteraksi dengan sekelilingnya. Robot itu juga memiliki roda dan bentuknya seperti pinguin dengan mata besar berwarna biru seperti mata tokoh-tokoh kartun. Pakaian luarnya bisa digonta-ganti dan berbicara dengan suara yang lucu.
Lovot dirancang untuk menirukan segala bentuk afeksi atau perasaan pemiliknya. Ia menjadi hangat saat disentuh dan akan 'tertidur' bila dipeluk dan diusap. Lovot akan menghampiri pemiliknya jika dipanggil.
Fungsi praktisnya terbatas pada tugas-tugas sederhana seperti menjaga bayi atau mengawasi rumah. Pemiliknya dapat menggunakan Lovot untuk dua keperluan tersebut karena robot ini dilengkapi kamera yang tersambung dengan aplikasi di telpon pintar.
Jepang menjadi pemimpin industri robot dunia. Groove X mencoba memasuki pasar rumah tangga. Mereka mendapatkan pendanaan sebesar 8 miliar yen atau Rp 1 triliun lebih dari Toyota Motor Corp, Line Corp dan pemerintah Jepang.
Lovot akan berkompetisi dengan robot peliharaan yang dikeluarkan Sony yaitu Aibo yang sudah kembali masuk pasar setelah produksinya sempat berhenti selama satu dekade. CEO Groove X Hayashi pernah bekerja di Softbank menciptakan robot berbentu manusia yang dinamakan Pepper.
Pepper ditemukan mengucapkan salam kepada konsumen di toko-toko atau restoran di seluruh Jepang. Tapi setelah diluncurkan tiga tahun yang lalu penjualannya untuk pasar rumah tangga dinyatakan gagal.
Baru-baru ini, Softbank meningkatkan fokus mereka ke robot-robot untuk kegunaan praktis. Bulan lalu mereka meluncurkan mesin pembersih otomatis Whiz yang menggunakan teknologi dari perusahaan yang mereka danai dari Amerika Serikat, Brain Corp.
Serapan pasar terhadap Lovot kemungkinan akan terhadap karena harganya yang cukup mahal. Lovot dihargai 349 ribu yen atau Rp 45 juta lebih itu pun belum termasuk pajak. Lovot akan mulai dijual di luar Jepang pada akhir 2019.