Selasa 18 Dec 2018 21:36 WIB

Dedi: Siapapun Presidennya, Indonesia tidak akan Punah

Dedi mengatakan, Indonesia tidak tergantung kepada orang per orang.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf daerah Jabar, Dedi Mulyadi temui Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi  di Sekolah BPK Penabur Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (24/9).
Foto: Republika/Ijal Rosikhul Ilmi
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf daerah Jabar, Dedi Mulyadi temui Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Sekolah BPK Penabur Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat (TKD Jabar) Dedi Mulyadi menanggapi pernyataan Prabowo Subianto terkait Indonesia punah. Dedi yakin, siapapun presidennya, negara Indonesia akan tetap ada.

"Sebab, Indonesia ini negeri yang tidak tergantung kepada negara lain, apalagi orang per orang," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Selasa (18/12).

Salah satu buktinya, dulu saat dijajah Belanda, lalu penjajah itu pergi rakyat Indonesia tetap mandiri. Begitu pula dengan penjajahan Jepang.  Ketika Jepang pergi, Indonesia tetap mandiri.

Sama halnya ketika, pemimpin bangsa ini terus berganti. Mulai dari Presiden Soekarno, digantikan Presiden Soeharto, lalu ke BJ Habibie, kemudian ke Gusdur  Megawati, SBY sampai Jokowi, rakyat Indonesia tetap mandiri. Bahkan, semakin kokoh. Jadi, ancaman punah itu sangat tidak mendasar.

Bukti bahwa rakyat Indonesia mandiri, salah satunya tercermin dari suku pedalamam yang terdekat. Yaitu, Suku Baduy di Kanekes, Banten. Suku ini, Dedi tersebut berhasil membangun sistem peradaban tanpa melibatkan unsur formal negara.

Bahkan, mereka tidak tergantung kepada pemerintah. Mereka tetap hidup dan serta mampu  membangun. Sistem pertanian mereka itu terbaik di dunia. Cadangan pangan mereka luar biasa. Mereka melakukan itu tanpa camat, tanpa bupati, tanpa gubernur sekalipun. Bahkan, tanpa Presiden.

"Apakah mereka punah tanpa adanya kehadiram pejabat? Tidak. Justru, mereka tetap hidup dan ada sampai saat ini," ujarnya.

Atas hal tersebut, Dedi bersepakat dengan visi Jokowi-Ma’ruf yang mengedepankan asas gotong-royong. Menurut dia, asas tersebut menjadi soko guru dalam pembangunan nasional. Berdasarkan, asas kemandirian rakyat. Sehingga, ke depan rakyat Indonesia dapat berdiri di kaki sendiri sesuai visi Bung Karno.

Meski begitu, Dedi mengaku tetap menghormati pernyataan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden RI. Akan tetapi, penghormatan tersebut bukan tanpa catatan. Dedi berpandangan bahwa Prabowo terlalu percaya diri untuk memenangi Pilpres 2019.

"Indonesia akan tetap ada dan tidak akan punah tapi kita hormati pernyataan Capres nomor urut 01. Tentu, Capres tersebut memiliki argumentasi sendiri atau timnya nanti memberikan argumentasi," ujar Dedi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement