Rabu 19 Dec 2018 11:53 WIB

Demokrat Siap Beri Keterangan Soal Perusakan Atribut Partai

Demokrat mengaku belum dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan pihaknya siap memberikan keterangan atas kasus pengrusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru Riau. Namun, Ferdinand mengungkapkan hingga saat ini belum ada permintaan dari pihak kepolisian.

"Belum, secara struktural belum ada (yang dimintai keterangan)," kata Ferdinand saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (19/12).

Ferdinand menjelaskan, yang telah dimintai keterangan dari pihak Partai Demokrat, baru saksi yang membawa pelaku ke kantor polisi. Saksi tersebut merupakan tim rajawali atau keamanan internal Partai Demokrat yang tengah melakukan penyisiran pada Sabtu dini hari itu.

"Tapi secara struktural belum ada, tapi prinsipnya kami akan membantu memberikan keterangan dan menghormati kepolisian apabila (keterangan kami) dibutuhkan kepolisian," jelasnya.

Sebelumnya Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyebutkan telah mengantongi bukti keterlibatan pejabat dalam insiden pengrusakan atribut partainya di Pekanbaru, Riau. Menurutnya ada sebuah percakapan antara pejabat tersebut yang kini telah ada di tangan Demokrat.

"Partai Demokrat mendapatkan indivasi dan kesaksian dari berbagai sumber menyangkut perusakan atribut Demokrat secara masif," jelas Hinca dalam konferensi persnya.

Percakapan tersebut antara pejabat A dengan pejabat B. Kemudian pejabat c yang menerima permintaan dari institusi X.

Kepolisian Daerah Riau telah mengamankan dan menerapkan HS sebagai tersangka pengrusakan atribut Partai Demokrat. Namun HS mengaku melakukan aksinya lantaran tergiur dengan upah Rp 150 ribu yang akan diterimanya setelah melakukan aksinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement