Rabu 19 Dec 2018 12:30 WIB

Penyintas Lombok Menunggu Pemerintah Realisasikan Janji

Belum ada satu pun hunian tetap yang dijanjikan pemerintah terbangun pascagempa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Seorang ibu memberi susu bayinya dekat bangunan rumah Hunian Tetap (Huntap) miliknya di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang ibu memberi susu bayinya dekat bangunan rumah Hunian Tetap (Huntap) miliknya di Dusun Montong Dao, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, menjadi salah satu wilayah dengan dampak terparah akibat gempa di Kabupaten Lombok Utara beberapa bulan lalu. Sekira 281 kepala keluarga (KK) yang mendiami Dusun Leong Tengah mengalami ketakutan dan kecemasan yang luar biasa pada masa-masa awal gempa.

Letak geografis Leong Tengah yang berada di areal perbukitan dengan jarak sekira 10 kilometer (Km) dari pusat kota di Tanjung, membuat warga terdampak gempa di wilayah ini merasa kurang diperhatikan dari segi bantuan.

Baca Juga

Hampir empat bulan pascagempa, belum ada satu pun hunian tetap (huntap) yang dijanjikan pemerintah terbangun di wilayah tersebut. Hal ini dikatakan Kepala RT 1 Dusun Leong Tengah, Ridwan saat berbincang dengan Republika di Dusun Leong Tengah pada Rabu (19/12). Ridwan mengungkapkan, mayoritas warga di Leong Tengah rumahnya rusak akibat gempa.

"Untuk bantuan pemerintah, sampai sekarang saya belum tahu kejelasannya. Belum ada Risha, Rika, dan Riko yang terbangun di sini," ujar Ridwan.

Ridwan mengaku sudah mendapat buku tabungan BRI dengan saldo tertulis Rp 25 juta. Meski begitu, dia mengatakan belum dapat mencairkan dana tersebut karena dianggap belum memenuhi persyaratan lantaran belum adanya kesepakatan dalam kelompok masyarakat (pokmas) perihal tipe rumah yang akan dibangun.

Dia berharap, pemerintah bisa segera merealisasikan janjinya untuk memberikan bantuan dana stimulan agar warga bisa kembali membangun rumah. Kehadiran tempat tinggal yang layak, lanjutnya, sangat dibutuhkan warga, mengingat sudah memasuki musim hujan.

"Kita cuma berharap (ada bantuan pemerintah), saya khawatir juga hujan sudah turun, saya harap pemerintah perhatikan warganya yang masih berharap bantuan," ucap Ridwan.

Selain persoalan tempat tinggal, Ridwan berharap pemerintah juga membantu pemulihan jaringan telekomunikasi. Pascagempa, kata Ridwan, sinyal telekomunikasi di Leong Tengah memburuk. Hal ini menyulitkan warga dalam menjalin komunikasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement