Rabu 19 Dec 2018 16:17 WIB

Harga Daging Ayam di Cirebon Naik Hampir Setiap Hari

Harga telur ayam juga melonjak tinggi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Penjual daging ayam di Pasar Beringharjo Rabu (25/7). Penjualan daging ayam sepi, sebelum harga naik sehari saya bisa menjual.100 kilogram saging ayam , sekarang dalam sehari hanya terjual 20 kilogram, kata Ida pada Republika,
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Penjual daging ayam di Pasar Beringharjo Rabu (25/7). Penjualan daging ayam sepi, sebelum harga naik sehari saya bisa menjual.100 kilogram saging ayam , sekarang dalam sehari hanya terjual 20 kilogram, kata Ida pada Republika,

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Harga daging ayam potong di Pasar Pagi Kota Cirebon terus merangkak naik. Kondisi itu diperkirakan akan terus terjadi hingga akhir tahun mendatang.

"Naiknya hampir setiap hari, sejak awal Desember ini,’’ ujar seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Pagi, Rahmat, Rabu (19/12).

Rahmat menyebutkan, harga daging ayam semula hanya berkisar Rp 28 ribu – Rp 30 ribu per kilogram. Namun saat ini, harganya sudah mencapai Rp 36 ribu per kilogram.

"Sekali naik, biasanya Rp 500 – Rp 1.000 per kilogram,’’ terang Rahmat.

Selain daging ayam, lanjut Rahmat, harga telur ayam juga melonjak tinggi. Saat ini, harga telur ayam mencapai Rp 26 ribu per kilogram dari sebelumnya yang mencapai Rp 20 ribu per kilogram.

Rahmat mengatakan, kenaikan harga itu sudah terjadi di tingkat peternak. Menurutnya, kondisi tersebut memang sudah biasa terjadi saat menjelang akhir tahun. Meski demikian, untuk pasokan tidak ada kendala.

Tak hanya daging ayam dan telur ayam, harga sayuran di Pasar Pagi Kota Cirebon juga mengalami kenaikan.

Seperti misalnya wortel, yang naik dua kai lipat dari Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Selain itu, bawang merah naik dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram dan cabai merah dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

‘’Saat menjelang momen hari besar memang biasa harga naik seperti itu. Tapi nanti juga stabil lagi,’’ kata seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, Nurpiah.

Nurpiah mengatakan, sejak harga sayuran naik dari bandarnya, dia mengurangi penjualannya. Pasalnya, dia khawatir sayuran itu tak laku seluruhnya karena konsumennya mengurangi belanjaan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement